Kinerja ESG Pertamina Kinclong, Realisasi Dekarbonisasi Capai 124 Persen

Kompas.com - 18/01/2024, 18:31 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kinerja environmental, social, and governance ( ESG) PT Pertamina (Persero) makin kinclong sejalan dengan inovasi dekarbonisasi yang dijalankan perusahaan sepanjang 2023 yang berhasil lampaui target. 

Realisasi reduksi emisi scope 1 dan 2 Pertamina mencapai 124 persen dari target yang ditetapkan pada 2023. 

Pada 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton karbon dioksida ekuivalen (C02e) dari target 910.000 ton CO2e.

Penurunan emisi tersebut dicapai sepanjang 2023 yang berasal dari proses operasional di internal Pertamina Group.

Selain itu, penjualan produk biodiesel B35 berhasil menurunkan emisi sekitar 28 juta ton COE per tahun.

Baca juga: UMKM Binaan Pertamina Hadir di Pameran Wisata Terbesar di Belanda

Capaian ESG 2023 juga ditandai dengan kenaikan peringkat ESG Pertamina, mendudukan Pertamina pada posisi pertama subsektor minyak dan gas terintegrasi dari 61 perusahaan dunia, berdasarkan peringkat dari lembaga ESG Rating Sustainalytics. 

ESG skor Pertamina pada akhir 2023 naik menjadi 20,7 (medium risk) dari sebelumnya 22,1. 

Skor Sustainalytics yang lebih rendah tersebut mencerminkan tingkat risiko yang lebih baik.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, kinerja kinclong ESG Pertamina melalui inovasi dekarbonisasi merupakan wujud nyata dukungan Pertamina terhadap target pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060.

“Dalam mendukung kinerja ESG, Pertamina menjalankan dua pilar, yaitu dekarbonisasi emisi dari aktivitas bisnis dan membangun bisnis hijau yang menghasilkan energi bersih dan ramah lingkungan,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Pertamina Bangun SPBH, Kementerian ESDM Kebut Regulasi Penggunaan Hidrogen untuk Bahan Bakar Transportasi

Fadjar mengatakan, Pertamina terus menjalankan berbagai inovasi dekarbonisasi dengan memproduksi energi ramah lingkungan yang berdampak positif bagi kinerja ESG perusahaan.

Dampak positif itu membuat Pertamina dinobatkan sebagai perusahaan nomor satu dunia dalam kinerja ESG.

Fadjar menambahkan, inovasi penting yang dijalankan Pertamina dalam dekarbonisasi, yakni implementasi teknologi carbon capture storage (CCS)/carbon capture utilization and storage (CCUS).

Implementasi itu dilakukan melalui injeksi perdana C02 di Lapangan Pertamina EP Jatibarang Field, Indramayu, Jawa Barat serta Lapangan Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur (Jaitm). 

Potensi dekarbonisasi juga tersebar di beberapa lapangan migas lain, yang saat ini tengah dalam tahap studi.

Baca juga: Bangun SPBU Hidrogen Pertama di Indonesia, Pertamina Gandeng Toyota

“Indonesia memiliki potensi besar dalam CCS/CCUS dan bisa menjadi arah bisnis Pertamina di masa depan,” imbuhnya.

Reduksi emisi lewat B35

 Berbagai program inovasi dekarbonisasi Pertamina Group.
DOK. Humas Pertamina Berbagai program inovasi dekarbonisasi Pertamina Group.

Upaya dekarbonisasi Pertamina juga tidak berhenti pada scope 1 dan 2 saja, tetapi termasuk upaya reduksi emisi pada scope 3 perusahaan yang dijalankan melalui penyaluran B35 di 119 lokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di seluruh Indonesia. 

Pertamina mendukung program pemerintah terkait implementasi biodiesel B35 dengan pelaksanaan 2023 yang mengacu pada Keputusan Menteri (Kepmen) Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 1.K/EK.01/MEM.E/202.

Aturan itu mengatur tentang Perubahan Atas Kepmen ESDM Nomor 295.K/EK/01/MEM/E/2022 tentang penahapan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar dalam Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Dalam mempercepat transisi energi, Pertamina juga mengoperasikan infrastruktur hilir kendaraan listrik berupa stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) atau battery swapping station (BSS) di 25 lokasi di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).

Baca juga: Pertamina Sebut Pertamax Green 92 Pengganti Pertalite Masih Dikaji

Pertamina juga berinisiatif mengenalkan pemanfaatan energi transisi kepada masyarakat melalui inovasi energi bersih berbasis desa pada program Desa Energi Berdikari (DEB). 

Hingga akhir Desember 2023, Pertamina telah mengembangkan sebanyak 85 DEB di seluruh Indonesia.

Pada DEB kali ini, masyarakat desa dapat menggunakan energi bersih sebagai sumber penggerak aktivitas desanya.

Dengan begitu, program DEB dapat meningkatkan efisiensi energi, menggerakkan perekonomian desa, bahkan mengurangi emisi.

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target NZE 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). 

Baca juga: Mobil Tangki Siluman Terbakar Usai Isi BBM, SPBU Putussibau Terancam Sanksi Pertamina

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan ESG di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Pertamina
Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Pertamina
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com