KOMPAS.com- Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo bersama Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meninjau kesiapan Integrated Terminal Jakarta (ITJ) di Plumpang, Tanjung Priok.
Wakil Menteri BUMN mengatakan, Pertamina melalui Satuan Petugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, menjamin ketersediaan energi bagi masyarakat di seluruh Indonesia, terutama selama libur Nataru.
“Kami memeriksa kesiapan dan keandalan distribusi serta aset Pertamina, khususnya untuk pengisian bahan bakar minyak (BBM) di area Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek),” kata pria yang akrab disapa Tiko itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (29/12/2023).
Tiko menjelaskan, produksi minyak dan gas (migas) hulu Pertamina telah mencapai lebih dari 1 juta barel per hari. Jumlah tersebut berguna untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga bersama Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali
Upaya Pertamina Group dalam menjaga distribusi BBM Nasional mendapat apresiasi dari pemerintah. Pertamina meminta agar penyaluran dapat dipastikan sesuai dengan target distribusi melalui penekanan efisiensi.
“Tolong dilakukan pengawalan agar dapat dipastikan berjalan dengan baik. Apresiasi untuk seluruh tim yang sudah bekerja keras, terutama untuk asset integrity,” tutur Tiko.
Sementara itu, Nicke mengungkapkan, Satgas Nataru Pertamina telah menjalankan tugasnya dengan baik.
“Kebutuhan BBM dan liquified petroleum gas (LPG) masyarakat telah terpenuhi. Kami akan memastikan bahwa secara sistem, semua yang kami suplai terjaga kualitasnya, sehingga dapat menjamin kenyamanan masyarakat selama liburan Nataru,” ungkap Nicke.
Baca juga: Konsisten Lakukan Pemberdayaan, Pertamina Patra Niaga JBT Borong 6 Proper Emas dan 3 Proper Hijau
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menambahkan, Pertamina telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mempersiapkan kebutuhan masyarakat melalui strategi distribusi untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM.
“Berdasarkan prognosa kenaikan konsumsi selama Satgas Nataru, Pertalite naik hingga 3 persen, sedangkan Pertamax dan bahan bakar umum lainnya naik 7-10 persen. Untuk LPG diperkirakan akan mengalami penurunan,” imbuhnya.
Selain itu, kata Riva, Pertamina juga menyediakan tambahan layanan energi berupa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) siaga, agen dan outlet LPG siaga, kios Pertamina siaga, motorist, mobil tangki stand-by (SPBU kantong), dan berbagai fasilitas kesehatan serta penunjang lainnya. Semuanya akan disediakan di wilayah atau jalur yang berpotensi ramai, seperti tol, jalur wisata, dan jalur lintas utama.
Adapun, Tiko mendorong rencana Pertamina dalam pembangunan terminal energi ramah lingkungan dan tercanggih di Indonesia, yakni Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) yang akan dibangun di kawasan Kalibaru oleh PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT Pelindo (Persero).
“Dalam jangka panjang, Pertamina akan melakukan relokasi ke area reklamasi di Kalibaru secara bertahap. Area ini akan menjadi energy hub untuk BBM dan energi lainnya di wilayah Jabodetabek,” ujar Tiko.
Baca juga: Kementerian ESDM dan Pertamina Patra Niaga Tinjau Langsung Kesiapan Layanan Energi saat Nataru
Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi menegaskan, progres pembangunan JIGT terus berjalan dengan sejumlah perkembangan.
"Seluruh progres masih on-track, kalau tidak ada hambatan di akhir tahun depan proyek bisa kita mulai,” katanya.
Untuk diketahui, JIGT merupakan komitmen Pertamina dalam transisi energi yang akan menampung bahan bakar, seperti LPG, BBM, gasoline, dan biodiesel. JIGT dirancang untuk dapat menampung liquified natural gas (LNG), crude palm oil (CPO), used cooking oil (UCO), petrokimia, dan hidrogen.
Pertamina sebagai perusahaan di bidang transisi energi berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 melalui program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution dan Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Erry Widiastono.
Baca juga: Pertamina Optimalkan Layanan Jelang Nataru, Menteri ESDM Berikan Apresiasi