KOMPAS.com – Pertamina Patra Niaga bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) serta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH) Migas kembali menambah jumlah lembaga penyalur bahan bakar minyak ( BBM) Satu Harga.
Peresmian 51 lembaga penyalur BBM Satu Harga dilakukan secara serentak di empat lokasi, antara lain Sorong, Aceh, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Kalimantan Tengah (Kalteng), Jumat (24/11/2023).
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, beroperasinya 51 lembaga penyalur BBM Satu Harga baru ini menjadi wujud komitmen pemerintah dalam memastikan energi yang berkeadilan serta akses subsidi energi yang lebih merata diseluruh Indonesia, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Hal itu diungkapkan Arifin dalam peresmian 26 lembaga penyalur BBM Satu Harga untuk wilayah Papua dan Maluku.
Baca juga: Resmikan 26 Penyalur BBM Satu Harga di Papua dan Maluku, Menteri ESDM: Tidak Ada Lagi Ketimpangan
“Lewat BBM Satu Harga, daerah di seluruh Indonesia diharapkan dapat menikmati BBM yang harganya sama dengan Jakarta atau kota lainnya. Tidak ada lagi ketimpangan dan perbedaan harga BBM antarwilayah,” ujar Arifin dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (25/11/2023).
Arifin melanjutkan, BBM Satu Harga merupakan amanah untuk mewujudkan keadilan bagi seluruh masyarakat.
Dengan adanya BBM Satu Harga, masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan BBM yang terjangkau. Pasalnya, target pembangunan lembaga penyalur BBM Satu Harga hingga 2024 tetap dijalankan.
“Keadilan energi manfaatnya besar. Kami tidak akan berhenti pada 2024 atau target yang sudah ada. Pemerintah bersama seluruh instansi terkait akan mencari wilayah yang memerlukan BBM terjangkau. Gagasan ini adalah upaya pemerintah memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat,” tutur Arifin.
Baca juga: BBM Satu Harga Akhirnya Hadir di Desa Kelarik Natuna
Pada kesempatan sama, Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, penyediaan BBM merupakan tugas BPH Migas. Tak terkecuali, penyediaan bahan bakar melalui lembaga penyalur BBM Satu Harga.
Lewat peresmian lembaga penyalur BBM, dari target 89 lembaga penyalur BBM Satu Harga, pada 2023 sudah terealisasi beroperasi sebanyak 80 lembaga penyalur.
“Selain memastikan energi berkeadilan, manfaat kehadiran BBM Satu Harga sangat terasa bagi masyarakat di daerah. Harga BBM yang stabil kami yakini akan memberikan manfaat, terutama untuk pertumbuhan ekonomi serta kegiatan sehari-hari masyarakat,” jelas Erika.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menambahkan, sejak 2017 hingga November 2023 Pertamina Patra Niaga telah mengoperasikan 493 lembaga penyalur BBM Satu Harga.
Adapun lembaga-lembaga tersebut tersebar di Sumatera 76 titik, Kalimantan 98 titik, Sulawesi 49 titik, Nusa Tenggara 91 titik, Maluku 73 titik, Papua 101 titik, serta Jawa dan Bali hanya 5 titik.
“BBM Satu Harga menjadi amanah dan kontribusi Pertamina dalam menyediakan energi diseluruh pelosok negeri, tidak terkecuali di wilayah 3T. Ini adalah upaya berkelanjutkan demi mewujudkan availability, accessibility, dan affordability energi bagi saudara kita di seluruh pelosok tanah air,” jelas Riva.
Setali tiga uang dengan Menteri ESDM dan Kepala BPH Migas, Riva mengatakan, meski dalam tahapan distribusi terdapat tantangan, BBM Satu Harga diharapkan dapat mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor ekonomi.
“Di beberapa wilayah, proses distribusi memerlukan berbagai moda transportasi, baik darat, air, dan udara, sebelum BBM bisa dinikmati masyarakat. Hal ini tantangan yang luar biasa. Namun, Pertamina Patra Niaga bangga karena manfaat hadirnya BBM terjangkau sangat terasa bagi masyarakat,” tambahnya.
Baca juga: BBM Satu Harga Jadi Perhatian Jokowi, BPH Migas: Kami Siap Mengawal
Pada kesempatan tersebut, Riva turut mengapresiasi Kementerian ESDM, BPH Migas, pemerintah daerah (pemda), dan seluruh stakeholder terkait yang secara bersama-sama terus mengawal memastikan penyaluran BBM Satu Harga berjalan secara berkelanjutan agar dapat terwujud energi berkeadilan.
“Keberhasilan Pertamina Patra Niaga menyediakan BBM bagi saudara-saudara di wilayah 3T tidak terlepas dari peran banyak pihak. Kami berharap, koordinasi erat terus dilakukan guna memastikan distribusi BBM dapat berjalan dengan maksimal, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat kualitas dalam rangka sinergi mewujudkan akses energi terjangkau dan berkeadilan bagi Masyarakat,” tukas Riva.