KOMPAS.com – PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) menandatangani perjanjian jasa penyewaan shorebase daerah selatan dengan konsorsium PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) dan PT Pertamina Port and Logistics (PPL).
Kontrak jasa penyewaan tersebut akan berlangsung selama dua tahun yang berlaku efektif mulai 1 November 2023.
Berdasarkan kontrak itu, PHKT akan menggunakan Peteka Shorebase Tanjung Batu yang dikelola PTK dan merupakan pelabuhan penyedia fasilitas logistik bagi operasi migas di kawasan regional Kalimantan dan Sulawesi.
Pada penandatanganan kerja sama ini, General Manager Zona 10 Avep Disasmita menjelaskan, kontrak penyewaan shorebase itu akan melayani aktivitas drilling and completion dan operasi hulu migas PHKT.
Kontrak itu untuk mendukung pencapaian target produksi minyak dan gas (migas) nasional sebesar 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada 2030.
“PTK dan PPL akan menyediakan jasa-jasa penyewaan shorebase dan semua infrastruktur yang diperlukan, serta menyediakan jasa-jasa penyediaan pergudangan beserta alat dan tenaga pendukung lainnya bagi PHKT,” katanya dalam siaran pers, Kamis (26/10/2023).
Avep menilai, kerja sama itu merupakan wujud implementasi borderless strategy di grup Pertamina.
Strategi itu yang diharapkan mampu mengoptimalkan pengelolaan wilayah-wilayah kerja migas sehingga menghasilkan nilai yang signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan.
Direktur Utama PT Pertamina Trans Kontinental I Ketut Laba menambahkan, PTK merupakan anak usaha PT Pertamina International Shipping ( PIS) bagian dari Subholding Integrated Marine Logistic (IML).
PTK berpengalaman dalam bisnis pelayaran, jasa maritim, kepelabuhanan, dan logistik dengan area kerja yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: UMKM Binaan Pertamina Tembus Transaksi Rp 15 Miliar dan Sejumlah Komitmen di TEI 2023
Perusahaan itu juga mengelola 104 pelabuhan Pertamina serta 369 armada kapal yang terus bertransformasi dan tumbuh menjadi Perusahaan jasa maritim yang terintegrasi dengan skala global.
Pada kesempatan itu, Ketut mengapresiasi PHKT atas kerja sama yang terjalin.
”Kami akan memberikan layanan yang dibutuhkan PHKT dengan sebaik-baiknya, dengan terus mengedepankan aspek keselamatan dan kualitas sebagai indikator utama dalam menjalankan kontrak,” katanya.
Sementara itu, Senior Manager SCM Regional 3 Bayu Kusuma Tri Aryanto menjelaskan, Perjanjian Jasa Penyewaan Shorebase Daerah Selatan itu menjadi salah satu capaian realisasi Synergy Inkorporasi antara PHKT dan PHI, serta internal subholding upstream dan grup Pertamina.
“Sinergi antar anak perusahaan dan afiliasi Pertamina dapat mendorong tercapainya efisiensi, peningkatan revenue dan kapabilitas anak perusahaan di bidang jasa,” katanya.
Baca juga: Pertamina Ajak 30 UMKM Binaan ke TEI 2023 agar Tembus Pasar Internasional
Bayu menilai, capaian angka sinergi merupakan buah kolaborasi antara anak perusahaan dan afiliasi grup Pertamina pada kegiatan operasi hulu migas di Regional 3 Kalimantan mencapai lebih dari Rp 147 miliar.
Adapun PHKT merupakan anak Perusahaan PHI yang menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip environment, social, and governance (ESG) di Wilayah Kerja East Kalimantan dan Attaka di Kalimantan Timur.
PHKT bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya terus melakukan berbagai inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang selamat, efisien, handal, patuh, dan ramah lingkungan demi mewujudkan #EnergiKalimantanUntukIndonesia.
Informasi lebih lanjut tentang PHI kunjungi di phi.pertamina.com.
Sebagai informasi, PTK didirikan pada 9 September 1969 dengan nama PT Pertamina Tongkang dan berganti nama menjadi PT Pertamina Trans Kontinental pada 29 November 2011.
Baca juga: Perkuat Segmen Bisnis Marine, Pertamina Trans Kontinental Berkolaborasi dengan Marcopolo Shipyard
PTK merupakan Anak Usaha dari PT PIS, bagian dari subholding Integrated Marine Logistic (IML) yang berpengalaman dalam bisnis pelayaran, jasa maritim, kepelabuhanan, dan logistik.
Bisnis PTK didukung region/area kerja yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan mengelola 104 pelabuhan Pertamina serta 369 armada kapal yang terus bertransformasi dan tumbuh menjadi Perusahaan jasa maritim yang terintegrasi dengan skala global.