Pertamina Ajak 30 UMKM Binaan ke TEI 2023 agar Tembus Pasar Internasional

Kompas.com - 21/10/2023, 10:23 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sheila Respati

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Senior Office II Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) PT Pertamina Meidina Arimbi Rushartami mengatakan, pemerintah wajib melakukan pemberdayaan terhadap usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM). Apalagi UMKM adalah sektor yang berperan penting dalam menggerakan roda perekonomian Tanah Air.

Dilansir dari ekon.go.id, Selasa (1/10/2022), UMKM berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 60,5 persen. Sektor ini juga berkontribusi sekitar 96 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

Atas dasar itu, Meidina mengatakan, Pertamina kini banyak melakukan sejumlah upaya pemberdayaan kepada UMKM untuk membantu mereka naik kelas ataupun go global.

Hal tersebut Meidina sampaikan dalam gelaran talkshow dengan tema “Karya Lokal Bersinar Global” pada hari ke-3 kegiatan pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Jumat (20/10/2023).

“Salah satu upaya tersebut kami lakukan dengan mengajak 30 UMKM binaan Pertamina untuk berpartisipasi di sejumlah pameran, termasuk TEI. Kami rutin mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam pameran agar mereka punya jaringan yang lebih luas,” ujar wanita yang akrab disapa Mei ini.

Mei menambahkan, untuk bisa mengikuti ajang pameran tersebut, para pelaku UMKM harus memenuhi sejumlah persyaratan tertentu yang telah ditetapkan Pertamina.

Menurutnya, hal itu harus dilakukan mengingat para pembeli yang ada di TEI tak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga luar negeri.

“UMKM binaan yang ikut pendaftaran sangat banyak, yakni mencapai puluhan ribu. Namun, kami kurasi jadi 30. Kami kurasi berdasarkan kapasitas produksi, pasar, dan sertifikasinya. UMKM yang lolos pun tak serta merta langsung ikut pameran. Kami berikan pelatihan supaya mereka bisa nego dengan baik ke pembeli potensial. Mereka juga diwajibkan untuk bisa mempresentasikan produk dengan baik,” kata Mei.

Baca juga: Hingga Hari Kedua TEI 2023, UMKM Binaan Pertamina Bukukan Transaksi Rp7 Miliar

Ingin lewati target 2022

Pada TEI 2023, Pertamina menargetkan UMKM binaannya yang mengikuti pameran ini mampu mencatat transaksi yang lebih baik ketimbang TEI 2022.

Untuk diketahui, UMKM binaan Pertamina mampu mencatatkan transaksi Rp 35 miliar pada TEI 2022. Adapun hingga hari kedua gelaran TEI 2023, UMKM binaan Pertamina telah mendulang transaksi lebih dari Rp 7 miliar.

TEI 2023 sendiri berlangsung selama lima hari, yakni dari Rabu (18/20/2023) hingga Minggu (22/10/2023).

Untuk mencapai target tersebut, Mei mengatakan, Pertamina akan mengoptimalkan business matching antara UMKM dan buyer potensial yang hadir di TEI 2023. Hal ini sangat penting dilakukan agar buyer tertarik dengan produk yang dijual pelaku UMKM binaan Pertamina.

"Sejauh ini, sektor yang paling potensial dan menghasilkan transaksi cukup besar itu berasal dari industri rempah-rempah. Tahun kemarin lebih didominasi komoditas dan kerajinan,” jelas Mei.

Pertamina mengadakan talkshow bersama Owner Nutsafir Cookies Sayuk Wibawati selaku mitra UMKM Binaannya pada TEI 2023.Dok. Kompas.com/Erlangga Satya Pertamina mengadakan talkshow bersama Owner Nutsafir Cookies Sayuk Wibawati selaku mitra UMKM Binaannya pada TEI 2023.

Ke depan, kata dia, Pertamina akan tetap mengajak para UMKM binaannya untuk bisa berpartisipasi kembali di ajang TEI. Pasalnya, ajang ini merupakan kesempatan baik para pelaku UMKM untuk bisa menjajakan produknya ke pasar internasional.

Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan tagline Pertamina pada TEI 2023, yakni “Energizing Small Enterprise Going Global”.

Mei pun mengajak para pelaku UMKM yang belum bergabung dalam ekosistem Pertamina untuk segera mendaftar agar dapat naik kelas ataupun go global.

Baca juga: Mulai dari Madu Dayak hingga Rendang Payakumbuh, UMKM Binaan Pertamina Tampil di Ajang TEI 2023

“Untuk UMKM yang mau bergabung dan berpartisipasi, silakan melakukan pendaftaran melalui Rumah Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Pertamina yang tersebar di 30 kota di seluruh Indonesia. Nanti, tim kami akan memverifikasi usaha dari pelaku UMKM. Verifikasinya cepat dan mudah,” ucap Mei.

Adapun salah satu program pelatihan unggulan yang dimiliki Pertamina adalah UMKM Academy.

“Program tersebut terdiri dari banyak kelas, mulai dari kelas modern, go online, dan go global. Pada akademi, UMKM juga akan mendapatkan laporan dari perkembangan mereka,” terangnya.

Apresiasi dari UMKM

Salah satu UMKM binaan Pertamina yang mengikuti TEI 2023 adalah Nutsafir Cookies. UMKM asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang fokus menjual kue berbahan dasar biji-bijian khas Lombok ini mengapresiasi pendampingan dan pelatihan yang sudah dilakukan Pertamina untuk kemajuan UMKM lokal.

Produk dari Nutsafir Cookies. Dok. Kompas.com/Erlangga Satya Produk dari Nutsafir Cookies.

Berdiri pada 2012, Owner Nutsafir Cookies Sayuk Wibawati mengaku dirinya bergabung dengan Pertamina pada 2021. Saat itu, usahanya sempat mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.

"Saat masuk, kami diberikan pinjaman program pendanaan UMKM. Uangnya saya belikan mesin untuk menumbuk biji-bijian. Berkat itu, produksi saya lebih efisien," kata Sayuk kepada Kompas.com, saat ditemui di ICE BSD, Jumat.

Sejak dibantu Pertamina, Sayuk mengaku bahwa kondisi usahanya secara perlahan mulai mengalami peningkatan. Bahkan, kini usahanya telah didukung oleh sejumlah karyawan dan telah memiliki pabrik sendiri.

“Tadinya kami produksi kue itu di halaman rumah saja. Alhamdulillah, sekarang bisa dilakukan di pabrik. Pada TEI 2023. Kami menjajakan semua produk unggulan Nutsafir Cookies yang terdiri dari 10 varian rasa. Sejauh ini transaksinya juga cukup menggembirakan. Tadi juga sudah dapat buyer dari luar negeri,” ujar Sayuk.

Senada dengan Sayuk, Owner Move Leather Pupu menjelaskan bahwa upaya pendampingan yang diberikan Pertamina memiliki manfaat besar dalam membantu kemajuan UMKM lokal.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Gandeng Puluhan UMKM Berpartisipasi dalam MotoGP Mandalika 2023

Untuk diketahui, Move Leather adalah unit usaha asal Garut, Jawa Barat, yang fokus menghasilkan produk fesyen berbahan kulit, seperti jaket, dompet, dan ikat pinggang. UMKM ini bergabung sebagai mitra binaan Pertamina sejak 2021.

Owner Move Leather Pupu saat mengikuti pameran TEI 2023 bersama Pertamina. Dok. Kompas.com/Erlangga Satya Owner Move Leather Pupu saat mengikuti pameran TEI 2023 bersama Pertamina.

Menurut Pupu, upaya pendampingan dari Pertamina yang paling berdampak terhadap unit usahanya adalah pelatihan dan keikutsertaan dalam berbagai pameran. Hal ini membuat usahanya jadi dikenal secara luas oleh masyarakat.

“Dari pelatihan dan pameran itu kami jadi kenal banyak orang dan pembeli. Untuk TEI ini misalnya, kami juga jadi kenal banyak pelanggan baru. Sejauh ini, produk Move Leather sudah ludes hingga lebih dari 50 persen. Saya jadinya langsung buru-buru stok lagi. Saya bersyukur pelatihan dari Pertamina sangat bermanfaat untuk kemajuan usaha kami, manfaatnya sangat luar biasa,” terang Pupu.

Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Pertamina
Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Pertamina
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com