KOMPAS.com - Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 sukses digelar selama tiga hari mulai dari Jumat (13/10/2023) sampai Minggu (15/10/2023) di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kesuksesan acara tersebut, salah satunya tercermin dari omzet atau hasil penjualan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan PT Pertamina (Persero) yang mencapai Rp 689,6 juta. Hasil ini meroket 53 persen dibandingkan periode 2022 yang hanya sebesar Rp 452 juta.
Capaian itu didapat dari tiga hari melayani pengunjung ajang balap internasional Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023.
Seperti Grand Prix of Indonesia 2022, Pertamina juga memboyong 50 UMKM mitra binaan di booth-booth pendukung acara.
Baca juga: Rampung, Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 Berjalan Sukses
Sebanyak 42 mitra merupakan produsen makanan dan minuman khas nusantara, sedangkan delapan mitra menjual kerajinan, di antaranya berupa aneka tenun, kerajinan anyaman bambu, mutiara, kaos khas Lombok, hingga batik Sasambo motif unik Nusa Tenggara Barat (NTB)
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati mengunjungi beberapa stan UMKM yang berada di Pertamina Mandalika International Circuit.
Ia mengungkapkan, pihaknya juga mengajak UMKM binaan Pertamina agar bisa membuka pasar lebih luas dan go global.
“Saya lihat kesiapan UMKM yang ternyata sudah buka dari Jumat (13/10/2023). Kami senang sekali bisa mengajak UMKM yang sudah dikurasi untuk hadir pada event ini,” imbuh Nicke dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (16/10/2023).
Baca juga: 2 UMKM Terpilih sebagai Pemenang IMA Award 2023
Selain membuka pasar, lanjut dia, para UMKM juga memenuhi kebutuhan penonton. Hal ini telah dipersiapkan dari pengalaman pelaku usaha pada kegiatan sebelumnya bahwa para penonton memang membutuhkan makanan dan minuman.
Tak hanya kuliner, sebut Nicke, pelaku usaha juga menyediakan berbagai kerajinan khas Lombok.
Ia berharap, Pertamina bisa semakin menggerakkan UMKM di Lombok sehingga ke depan penghasilan pelaku usaha mitra binaan mampu bertambah dan produk yang dihasilkan juga semakin beragam.
“Tentu kami berharap Pertamina makin menggerakkan UMKM di Lombok ini sehingga Lombok makin mendunia. Dengan event-event selanjutnya, produk UMKM ini juga makin beragam dan tentu terjadi pemutaran ekonomi mereka,” jelas Nicke.
Pada kesempatan yang sama, Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus memberdayakan UMKM lokal di Lombok pada gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia.
Gelaran tersebut, kata dia, memberikan dampak peningkatan penghasilan bagi UMKM, serta bagi pelaku usaha lokal lainnya dan perekonomian Lombok secara luas.
“Keikutsertaan UMKM binaan Pertamina secara nasional atau umum bisa meningkatkan penghasilan dari UMKM tersebut dan meningkatkan perekonomian dari daerah maupun nasional,” imbuh Fadjar.
Baca juga: Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri Didorong Majukan Perekonomian
Fadjar menyebut kegiatan tersebut merupakan salah satu ajang promosi daerah khususnya Lombok untuk memperkenalkan hal menarik dan khas dari Indonesia. Dengan demikian, wisatawan dari luar negeri bisa merasakan sesuatu hal yang khas di Lombok.
“Kami harapkan ke depannya ini memiliki multiplier effect yang lebih tinggi bagi nasional sehingga wisatawan yang kembali datang ke Lombok, bisa mencari kembali produk yang mereka nikmati saat ini,” jelasnya.
Baca juga: Kurangi Sampah Wisatawan, Tempat Wisata Taman Safari Bogor Gunakan Belatung
Salah satu UMKM mitra binaan Pertamina, Kusman Jayadi mengatakan, dirinya senang menjadi bagian dari UMKM yang ada saat ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023.
Selain menambah relasi, ia mengaku, dirinya juga mendapatkan peningkatan pendapatan.
“Produk saya Seagana Batik Sasambo. Adanya event MotoGP Pertamina ini jadi banyak tamu yang datang baik dari dalam negeri maupun luar negeri, banyak yang pesan untuk merchandise, dan kami senang ini jadi ajang promosi bagi produk kami agar kami bisa lebih terkenal lagi di mancanegara,” tutur Kusman.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emissions (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.