Pertamina Trans Kontinental Dukung Pelestarian Ekosistem Pesisir melalui Green Mangrove Action Program di Makassar

Kompas.com - 03/10/2023, 12:43 WIB
F Azzahra,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com- PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) menggelar Green Mangrove Action Program melalui peresmian rumah pembibitan berkapasitas 2.045 bibit mangrove dan penanaman 2.023 bibit mangrove di Kampung Wisata Mangrove Lantebung, Kecamatan Tamanlanrea, Makassar, Selasa (26/9/2023).

Green Mangrove Action Program merupakan bentuk tanggung jawab sosial (TJSL) PTK di bawah pilar Pertamina Transko Care Environment yang berfokus pada pelestarian lingkungan melalui penerapan transformasi karbon biru pada 2045.

Penjabat Sementara (Pjs) Legal and Relations PTK Syafaat Yudha Perwira menyampaikan, kegiatan penanaman mangrove bertujuan untuk mencegah abrasi pantai dan menjaga ekosistem pesisir.

"Kami berkomitmen untuk berperan aktif dalam melestarikan lingkungan pesisir. Melalui penanaman mangrove, kami harap dapat mendorong ekowisata dan pemberdayaan masyarakat di wilayah pesisir dapat ditingkatkan," kata Syafaat dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (3/9/2023).

Baca juga: Pertamina soal Sumur Warga Kediri Tercemar: Indikasi Kebocoran Pipa Pertamax

Oleh karena itu, kata dia, pemberdayaan masyarakat dan dukungan terhadap ekosistem mangrove di Desa Wisata Lantebung dilakukan melalui penyediaan stand berbagai produk turunan mangrove yang diproduksi oleh masyarakat.

Sebagai informasi, mangrove merupakan tumbuhan yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Maka dari itu, penanaman mangrove dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan perubahan iklim dan mendukung pengembangan ekosistem karbon biru.

Mangrove memiliki akar yang kuat dan berperan untuk mencegah terjadinya abrasi dan menahan terjangan gelombang saat air laut pasang. Keberadaan ekosistem mangrove berpotensi menjadi kawasan ekowisata di pesisir.

Selain itu, penanaman mangrove bertujuan untuk mewujudkan terciptanya Sustainable Development Goals (SDGs) poin 14, yakni pelestarian dan pemanfaatan sumber daya kelautan untuk pembangunan berkelanjutan.

Baca juga: Dukung Bursa Karbon RI, Ini Langkah Anak Usaha Pertamina Kurangi Emisi

Kepala Bidang Keanekaragaman Hayati Dinas Lingkungan Hidup Makassar Azhar Anwar memberikan apresiasi kepada PTK yang telah membantu pelestarian kawasan pesisir lewat penanaman mangrove.

"Terima kasih kepada PT Pertamina Trans Kontinental atas inisiatifnya dalam berperan aktif melestarikan ekosistem laut dan kawasan pesisir di Desa Wisata Lantebung. Semoga kegiatan ini dapat memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat," kata Azhar.

Adapun PTK menjalin kolaborasi bersama kelompok binaan Green Mangrove Action Program dan sejumlah stakeholder, seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), akademisi Universitas Hasanuddin, kelompok binaan, komunitas lingkungan dan pemuda, kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta masyarakat lokal.

Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Pertamina
Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Pertamina
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com