Potensi Geotermal Indonesia Terbesar Kedua di Dunia, Pertamina Siap Gandeng Mitra Global AIPF

Kompas.com - 31/08/2023, 16:18 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi panas bumi (geotermal) terbesar di dunia.

Potensi sumber energi yang terkandung dalam perut bumi Indonesia mencapai 23.965,5 megawatt (MW) atau terbesar kedua di dunia.

Saat ini, potensi tersebut baru dimanfaatkan sekitar 9,8 persen dengan kapasitas pembangkit listrik terpasang sebesar 2.342,63 MW dari 16 wilayah kerja (WK). 

Di era transisi energi, potensi panas bumi merupakan salah satu sumber energi yang dilirik investor global.

Dengan potensi itu, anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Geothermal Energy ( PGE), bersiap menunjukkan proyek-proyek geotermal di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) di Jakarta pada 5-6 September 2023.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor energi berperan strategis dalam pengelolaan energi panas bumi.

Baca juga: Kata Jokowi soal Usul Pertamina Ganti Pertalite ke Pertamax Green 92

Saat ini, Pertamina mengoperasikan 15 WK di Indonesia, dengan masing-masing 13 WK dikelola sendiri (own operation) dan 2 WK dikelola bersama mitra (joint operation contract).

Fadjar menyebutkan, Pertamina akan terus mengembangkan energi panas bumi untuk menghasilkan listrik dari sumber energi terbarukan. 

Sebab, kata dia, infrastruktur hijau tersebut sangat diperlukan untuk menjamin keberlanjutan energi di masa depan.

Fadjar mengatakan, dengan dukungan pemerintah, Pertamina siap membangun kerja sama dan kolaborasi dengan mitra global, terutama dalam momentum flagship event AIPF 2023. 

“Dengan proyek-proyek strategis ini, Indonesia mengukuhkan posisinya sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Pertamina Tunggu Restu BPH Migas untuk Izinkan Pertashop Jual Pertalite dan Solar

Saat ini, proyek panas bumi telah mampu memproduksi geotermal setara listrik sebesar 4.524 gigawatt per hour (GWh). 

Sejak Februari 2023, Pertamina sukses melakukan penawaran saham umum perdana (initial public offering/IPO) PGEO sebesar 10,35 miliar saham dan meraup dana hingga Rp 9,05 triliun.

Saat ini, 15 WK yang dikelola Pertamina adalah Gunung Sibuali-Buali dan Gunung Sibayak-Sinabung di Sumatera Utara (Sumut), Sungai Penuh (Kerinci) di Jambi, Hululais di Bengkulu, Lumut Balai dan Margabayur di Sumatera Selatan (Sumsel), serta Way Panas di Lampung.

Kemudian, Kamojang Darajat, Cibeureum Parabakti, Pangalengan, dan Karaha Cakrabuana di Jawa Barat (Jabar), Tabanan di Bali, Lahendong dan Kotamobagu di Sulawesi Utara (Sulut), Gunung Lawu di Jawa Tengah (Jateng), serta Seulawah di Nangroe Aceh Darussalam (NAD).

“Sesuai dengan master plan Pertamina pengembangan panas bumi hingga 2026, kami akan terus meningkatkan target dua kali lipat menjadi 1.108 megawatt (1,1 gigawatt),” terangnya.

Baca juga: Program Langit Biru, Pertamina Kembangkan BBM Ramah Lingkungan dengan RON Minimal 91

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060.

Upaya itu dilakukan dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian sustainable development goals (SDGs). 

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Pertamina
Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Pertamina
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com