KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mendukung langkah PT Pertamina (Persero) dalam melakukan pengembangan dan peningkatan potensi bisnis di Kenya.
Hal tersebut disampaikannya Jokowi dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden Kenya William Ruto di State House, Kenya, Senin (21/8/2023).
Adapun potensi bisnis yang dimaksud di bidang energi, khususnya pengembangan panas bumi atau geothermal dan sektor lain, termasuk juga energi baru terbarukan (EBT).
Presiden Jokowi bahkan meminta dukungan Pemerintah Kenya agar kerja sama tersebut bisa segera terealisasi.
Baca juga: Mengenal KTT BRICS Afrika Selatan yang Akan Dihadiri Presiden Jokowi
“Indonesia ingin tingkatkan investasi di Kenya terutama di sektor energi. Untuk itu, saya minta dukungan Kenya agar investasi Pertamina dengan Geothermal Development Company senilai 1,5 miliar dollar Amerika Serikat (AS) dan dengan Guma Group dapat segera terealisasi dan diperluas di bidang EBT,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (21/8/2023).
Selain itu, lanjut Jokowi, juga diperlukan pembentukan Bilateral Investment Treaty antar kedua negara.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya membuka segala peluang untuk bekerja sama dengan berbagai pihak.
Khusus di Kenya, kata dia, Pertamina telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) di bidang geothermal dan penjajakan kerja sama strategis di sektor upstream hingga downstream.
Baca juga: Jokowi Dukung Rencana Investasi Pertamina di Kenya Sebesar Rp 23 Triliun
“Kerja sama antara Pertamina dengan mitra di Kenya menunjukkan komitmen semangat hubungan Asia-Afrika sebagai bagian dari spirit Konferensi Asia-Afrika 1955. Kerja sama di bidang energi merupakan salah satu kerja sama utama hasil dari kunjungan Bapak Presiden Jokowi ke Kenya,” ucap Nicke yang juga mengikuti kunjungan Presiden Jokowi di Kenya
Lebih lanjut, Nicke mengatakan, Kenya merupakan negara dengan potensi energi yang besar, baik dari sektor hulu hingga sektor geothermal.
“Ini merupakan langkah awal bagi Pertamina untuk masuk ke Kenya untuk mengembangkan potensi bisnis yang bisa bermanfaat tentunya bagi kedua belah pihak,” ucapnya.