Pertamina Sampaikan Cara Capai NZE 2060 pada Konferensi CFA

Kompas.com - 08/07/2023, 12:54 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) menjadi salah satu panelis pada perayaan 20 tahun Chartered Financial Analyst (CFA) Society Indonesia.

Kegiatan berupa konferensi tersebut hadir dengan tema “Indonesia’s Transition towards Net Zero” dan berlangsung di Le Meridien Hotel Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Direktur Utama Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) Dannif Danusaputro mengatakan, Pertamina terus bergerak maju dalam transisi energi sambil memastikan ketahanan energi bagi Indonesia melalui aspirasi net zero emission (NZE) 2060.

Pertamina sendiri memiliki dua inisiatif untuk mencapai target NZE, yakni melalui dekarbonisasi bisnis dan membangun bisnis baru.

Untuk dekarbonisasi bisnis, upaya yang dilakukan Pertamina adalah melakukan efisiensi energi, menyediakan pembangkit listrik berbasis energi hijau, pemanfaatan kendaraan listrik, pemanfaatan carbon capture storage (CCS) dan carbon capture utilization and storage (CCUS) internal, serta pemanfaatan bahan bakar rendah emisi.

“Pada bisnis baru, upayanya meliputi pengembangan energi terbarukan, electric vehicle (EV) charging dan battery swap, natural based solutions, pengembangan hidrogen biru atau hijau, pembangunan ekosistem baterai dan EV, biofuel, CCS/ CCUS terintegrasi, serta bisnis pasar karbon,” ujar Dannif dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (8/7/2023).

Baca juga: Ini 4 Program CSR Pertamina Patra Niaga yang Raih Padmanamitra Award

Pertamina NRE, lanjut Dannif, juga memiliki tiga pilar strategis. Pertama, solusi karbon rendah, seperti gas to power serta dekarbonisasi melalui konservasi energi dan nature-based solutions (NBS).

Kedua, pengembangan energi terbarukan, seperti energi panas bumi, energi surya, biogas, angin, dan pasang surut air laut.

Ketiga, pembangunan bisnis baru di sektor energi, seperti baterai dan ekosistem kendaraan listrik, bisnis karbon, serta hidrogen bersih.

“Membangun portofolio bisnis energi bersih adalah fokus utama Pertamina NRE untuk bergerak maju serta mendukung dekarbonisasi yang menjadi tujuan Pertamina, Indonesia, dan global. Aset operasi dan project pipeline pembangkitan listrik Pertamina NRE saat ini mencapai 4,5 gigawatt dengan potensi tambahan kapasitas di masa depan,” katanya.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa Pertamina terus mendorong pengembangan bisnis energi hijau di seluruh lini usahanya.

"Pertamina melalui seluruh subholding-nya berkomitmen untuk mendorong transisi energi dengan terus mengembangkan bisnis baru yang mengutamakan energi hijau," tutur Fadjar.

Fadjar menambahkan, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi berkomitmen dalam mendukung target NZE 2060.

“Upaya tersebut kami lakukan dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya ini sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina,” jelas Fadjar.

Baca juga: Pertamina Kembangkan Program Desa Mandiri Energi untuk DUkung Transisi Energi

Masa transisi

Ketua CFA Society Indonesia sekaligus Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 1 Pahala N Mansury mengatakan, tema Indonesia’s Transition towards Net Zero” diangkat lantaran Indonesia berada dalam masa transisi menuju target pengurangan emisi green house gas (GHG) sebesar 29 persen tanpa syarat dan sebesar 41 persen dengan syarat.

Ia menambahkan, transisi Indonesia menuju NZE saat ini menjadi topik hangat karena pemerintah berambisi untuk mencapai pengurangan emisi sampai 32 persen pada 2030.

“Salah satu cara menjawab tantangan itu adalah dengan menggandeng sektor yang paling berpengaruh, yakni keuangan. Kita harus mencari cara yang kreatif untuk bisa mewujudkan target yang akan dicapai melalui keuangan yang lebih baik,” ujar Pahala.

Selain keuangan, sektor lain yang juga berperan penting dalam mencapai target NZE adalah pasar karbon. Pahala pun menginginkan sektor publik dan swasta bekerja sama dalam pencapaian target NZE Indonesia melalui pengembangan pasar karbon.

"CFA Society Indonesia memiliki peran advokasi dalam memberi masukan untuk mendorong kebijakan menerapkan praktik yang diharapkan. Target kami paling utama dalam seminar ini adalah menyosialisasikan agar semakin banyak distribusi emiten ataupun pendanaan dalam hal disclosure terkait mengenai ESG,” kata Pahala.

Wakil Menteri (Wamen) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dahong mengatakan, sektor energi menjadi kontributor terbesar dalam emisi karbon.

Jika tidak melakukan penurunan emisi melalui efisiensi dan transformasi energi dari fosil ke energi baru terbarukan, Indonesia tidak akan mencapai NZE 2060.

“Ada misleading bahwa emisi hanya dilakukan oleh pemerintah semata. Ini tentu tidak. Emisi dan target bauran emisi dilakukan di semua sektor, termasuk energi. Penurunan emisi ada yang dilakukan oleh pemerintah dan ada yang dilakukan oleh pihak lain,” kata Alue.

Sebagai informasi, CFA Society Indonesia adalah organisasi profesional nirlaba global yang menyediakan pendidikan keuangan bagi para profesional investasi.

Lembaga tersebut memiliki misi untuk mempromosikan standar dalam etika, pendidikan, dan keunggulan profesional dalam industri layanan investasi global. 

Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Pertamina
Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Pertamina
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com