KOMPAS.com – Usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) binaan PT Pertamina (Persero) berhasil membuktikan keunggulannya dengan meraih jumlah transaksi hingga lebih dari Rp 2,4 miliar selama penyelenggaraan pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara, The Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2023.
Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, transaksi yang diraih Inacraft 2023 merupakan salah satu bentuk kepercayaan masyarakat terhadap keunggulan produk lokal.
“Maka dari itu, saya yakin setelah pameran ini berakhir, penjualan dan kerja sama dengan para buyer akan terus berlanjut,” ungkap Fadjar dalam keterangan persnya, Senin (6/3/2023).
Fadjar menjelaskan, capaian tersebut dapat terealisasi berkat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya dari masyarakat yang dengan bangga dan cintanya terhadap produk dalam negeri.
“Masyarakat begitu antusias dengan membeli dan menggunakan produk UMKM, sehingga memberikan rasa percaya diri para pelaku UMKM untuk terus berkarya dalam melahirkan produk berkualitas,” jelas Fadjar.
Baca juga: Kebumen International Expo Resmi Ditutup, UMKM Pertamina Raih Transaksi Hingga Ratusan Juta
Untuk diketahui, pada 2023, Pertamina berhasil menampilkan 24 UMKM terpilih dari empat kategori berbeda, diantaranya adalah fashion, accessories, beauty and health, serta craft.
Dalam ajang kali ini turut menghadirkan berbagai program menarik bagi pembeli, yakni berupa promo flash sale, diskon, dan hadiah berupa voucher BBK, serta aktivasi melalui Instagram @gen_umkm.
Selain itu, acara semakin meriah dengan hadirnya Mobcast Cinta UMKM dengan menghadirkan narasumber dari pemilik KITA BEACHWEAR sekaligus pemenang utama Pertapreneur Aggregator 2022 Nurhayati Aisah Sam.
Pemilik dari UMKM Woodeco Indonesia Agung Setiawan mengatakan, kerajinan kayu kali ini menjadi primadona di ajang Inacraft 2023.
Tak heran, Woodeco Indonesia dan Duta Craftindo yang memproduksi handicraft berbahan dasar limbah kayu sukses meraih perhatian publik, baik dalam negeri maupun luar negeri, hingga berhasil meraih transaksi tertinggi.
Woodeco Indonesia berhasil membukukan transaksi hingga Rp 394 juta dan transaksi Duta Craftindo sebesar Rp 224 juta selama lima hari pameran Inacraft 2023 berlangsung.
“Alhamdulillah beberapa produk Woodeco berhasil mendapatkan pesanan dari mancanegara, antara lain dari Argentina, Israel, Amerika Serikat (AS), dan Jerman. Sungguh pameran kali ini diluar ekspektasi sekali,” ujar Agung.
Baca juga: Inacraft 2023, Digadang Jadi Batu Loncatan UMKM Go Global
Tak hanya itu, sektor craft lain yang berhasil mencuri perhatian di Inacraft 2023 adalah D’etnic Mutiara Lombok yang merupakan UMKM kerajinan Mutiara yang berasal dari Rumah Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) atau RB Pertamina Lombok Timur.
Fasilitator RB Pertamina Lombok Timur Wahyudi mengatakan, setelah UMKM Pertamina mengumumkan para peserta Inacraft 2023 pada 29 Januari 2023, pihaknya langsung turun ke pengrajin untuk mulai mempersiapkan produk yang harus dibawa ke Jakarta.
“( Pameran Inacraft 2023) ini menjadi kali pertama kami dalam mengikutinya, sehingga kami belum ada pengalaman mulai dari gambaran pasar, produk yang laris, rate pembelian, hingga suasana di dalamnya kami juga belum tahu,” ujar Wahyudi.
Maka dari itu, pria yang akrab disapa Didik tersebut terus berupaya memaksimalkan waktu yang tersedia untuk mempersiapkan Inacraft 2023. Bersama pemilik D'etnic Istana Mutiara Lombok, Didik mempersiapkan produk, pasar, hingga packing yang menarik.
“Produk yang kami bawa semuanya adalah model terbaru dengan kualitas yang terjamin bagusnya. Kurang lebih selama satu bulan, kami mengawasi dan menemani pengrajin siang dan malam untuk menjaga kualitas bahan dan bisa menghasilkan produk unggulan yang berdaya pada Inacraft 2023,” ujar Janual.
Baca juga: Tips Sukses Memulai Usaha dari Peserta Inacraft 2023
Bagi D’etnic, lanjut Janual, ketelatenan pengrajin dan kualitas bahan sangat penting untuk diperhatikan. Sebab, ajang Inacraft 2023 ini menjadi cambuk dan tangga untuk bisa naik kelas.
Alhasil, produk yang dibawa memiliki pembeda dengan kompetitor lain pada bidang usaha yang sama, salah satunya adalah merupakan hasil buatan tangan (handmade) dengan desain etnik dan hanya dibuat secara terbatas (limited edition).
“Ada kebanggan tersendiri ketika kolektor perhiasan Mutiara memiliki desain yang tidak sama dengan banyak orang pada umumnya,” kata Janual.
Dengan usaha yang dilakukan, kata Didik, D’etnic Istana Mutiara Lombok berhasil meraih total transaksi mencapai lebih dari Rp 238 juta.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pertamina atas bimbingan, sharing, dan clinic bisnisnya selama persiapan ini, hingga layout yang keren dan printing supportnya. Kami berharap kegiatan pelatihan dan praktik bisnis yang diberikan akan lebih baik lagi agar produk D’etnic dan UMKM binaan lain bisa lebih mendunia,” kata Didik.
Baca juga: Ini Kunci Mudah Mendapatkan Kredit Usaha bagi UMKM
Melalui Inacraft 2023, Pertamina berharap bisa terus menghadirkan para UMKM binaannya melalui pameran lain, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Dengan demikian, kegiatan ini dapat menjadikan produk lokal lebih dikenal dan mampu menjadi trendsetter, baik dari fashion, craft, food and beverage, beauty and health, dan lainnya hingga ke mancanegara.
“Melalui pameran Inacraft 2023 ini diharapkan para UMKM dapat lebih berkembang serta mampu menciptakan dan memanfaatkan berbagai peluang, sehingga mampu menjadi agent of change di lingkungan usaha dan juga masyarakat,” tutur Fadjar.
Sebagai informasi, pameran Inacraft 2023 merupakan wujud konsistensi Pertamina dalam menggalakkan dan mendukung pertumbuhan ekonomi sesuai dengan pencapaian Sustainable Development Goals ( SDGs) poin kedelapan.
Adapun pencapaian SDGs poin delapan, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua dan implementasi program-program berbasis environmental, social, and governance (ESG) di seluruh wilayah operasionalnya.