KOMPAS.com - Lalu lintas penerbangan di bandara PT Angkasa Pura (AP) II pada 2023 telah melampaui target. Keberhasilan ini ditunjukkan dengan peningkatan jumlah penumpang sebesar 20 persen atau 80,14 juta orang sepanjang 2023. Angkanya meningkat signifikan jika dibandingkan pada 2022, yakni 61,99 juta penumpang.
Senior Vice President (SVP) of Corporate Secretary AP II Deni Krisnowibowo mengatakan bahwa pencapaian jumlah penumpang tersebut mencerminkan tingkat pemulihan (recovery rate) sebesar 88 persen dari kondisi sebelum pandemi Covid-19 pada 2019 yang mencatatkan 90,76 juta penumpang.
“Recovery rate pada 2023 sudah menyentuh nyaris 90 persen, dan kami berharap recovery rate pada 2024 akan terus meningkat,” ujarnya dalam siaran persnya.
Selama Januari-Desember 2023, jumlah pergerakan penumpang di 20 bandara AP II secara kumulatif mencapai 80,14 juta penumpang atau lebih tinggi 9 persen dibandingkan target yang ditetapkan sebanyak 73,3 juta. Sementara itu, total pergerakan pesawat di 20 bandara mencapai 599.699 penerbangan atau naik sebesar 19 persen.
Baca juga: 15 Rute Penerbangan Perintis di Nabire Telah Beroperasi, Ini Daftarnya
Keberhasilan tersebut menunjukkan kemampuan AP II dalam mendorong optimalisasi slot time penerbangan untuk mengakomodasi permintaan perjalanan udara yang tinggi pascapandemi Covid-19.
Seperti diketahui, status pandemi di Indonesia telah dicabut pada Juni 2022, yang memicu pulihnya sektor pariwisata.
Pada masa pandemi yang melanda pada 2020, jumlah penumpang pesawat di bandara-bandara AP II secara kumulatif mencapai 35,86 juta penumpang.
Kemudian, pada 2021, jumlah penumpang pesawat menurun menjadi 31,55 juta orang. Namun, jumlahnya meningkat signifikan mencapai 61,99 juta penumpang pada 2022 setelah status pandemi dicabut. Tahun 2023 menjadi tahun yang luar biasa bagi AP II dengan lonjakan penumpang mencapai 80,14 juta penumpang.
Baca juga: Penumpang Bisa Lacak Posisi Biskita Transpakuan Pakai Aplikasi
Deni menegaskan bahwa peningkatan jumlah penumpang yang melebihi target tidak terlepas dari dukungan yang kuat dari para stakeholder di seluruh bandara AP II.
“Kinerja positif sepanjang 2023 (terjadi) berkat kolaborasi dari seluruh pihak, di antaranya maskapai, bea cukai, imigrasi, karantina, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), serta dukungan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), masyarakat luas, dan InJourney sebagai holding BUMN pariwisata dan pendukung,” jelasnya.
Menurut Deni, peningkatan jumlah penumpang juga dapat diatribusikan kepada upaya bersama stakeholder, seperti pengaktifan kembali rute yang sebelumnya ditutup selama pandemi, pembukaan rute baru, dan peningkatan frekuensi penerbangan pada rute yang sudah ada.
Sebagai contoh, pada Oktober 2023, Bandara Kertajati di Jawa Barat mengalami full operation, yang turut berkontribusi pada pertumbuhan positif tersebut.
Baca juga: Kemenparekraf Bentuk Tim Khusus, Dongkrak Pariwisata Dekat Bandara Kertajati
Selama 2023, AP II mencatat ada lima bandara dengan tingkat kepadatan penumpang tertinggi.
Kelima bandara tersebut, yaitu Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang dengan jumlah penumpang mencapai 50,96 juta, Bandara Kualanamu di Deli Serdang dengan 7,39 juta penumpang, Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta dengan 3,79 juta penumpang, Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru dengan 2,76 juta penumpang, dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang dengan 2,75 juta penumpang.
“Jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta pada 2023 naik sekitar 21 persen dibandingkan dengan 2022,” ujar Deni.
Adapun rute domestik tersibuk dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 2023 melibatkan Bali dengan jumlah penumpang 5,01 juta, Deli Serdang 3,53 juta penumpang, Surabaya 3,13 juta penumpang, Makassar 2,68 juta penumpang, dan Balikpapan 1,67 juta penumpang.
Baca juga: KRL Sering Ngetem Lama di Stasiun Manggarai, Penumpang: Bikin Telat Kerja
Sementara itu, rute internasional tersibuk dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta mencakup Singapura dengan jumlah penumpang 3,03 juta, Kuala Lumpur 1,89 juta penumpang, Jeddah 1,26 juta penumpang, Doha 627.030 penumpang, dan Bangkok 537.261 penumpang.
Sebagai informasi, AP II saat ini mengelola 20 bandara, termasuk Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung).
Kemudian, Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Silangit (Tapanuli Utara), Kertajati (Majalengka), Banyuwangi (Banyuwangi), Tjilik Riwut (Palangka Raya), Radin Inten II (Lampung), H.A.S Hanandjoeddin (Tanjung Pandan), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), dan Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga).