KOMPAS.com- Manajemen PT Angkasa Pura II (Persero) mengimplementasikan konsep transformasi digital untuk pelayanan 15 bandara yang dikelolanya.
Hal itu dilakukan untuk menjawab tuntutan perubahan industri yang mengedepankan teknologi berbasis digital seperti saat ini.
Adapun saat ini, mereka sudah membekali diri dengan tiga konsep dasar digital transformation.
"Tiga konsep dasar itu adalah driven by digital strategy, engined by digital leadership, dan strengthened by digital culture," ujar Presiden Direktur Angkasa Pura II Awaluddin seperti rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (18/12/2018).
Awaluddin juga menyebutkan bahwa transformasi digital yang dijalankan sesuai dengan visi perusahaan untuk menjadi "The Best Smart Connected Airport Operator In The Region".
Proses transformasi nantinya akan termasuk pada penyempurnaan sistem dan kinerja perusahaan secara menyeluruh. Bahkan, hal itu juga harus menyentuh sisi hard structure dan soft structure di mana keduanya saling berkolaborasi untuk mewujudkan layanan berbasis teknologi baru.
Sebelumnya, terhitung sejak 2016, Angkasa Pura II telah menerapkan sejumlah aplikasi berbasis digital.
Namun, penguasaan aplikasi saja tak cukup bila tidak dibarengi dengan pendalaman strategi digital lainnya. Maka dari itu, mulai saat ini, langkah konkret manajemen untuk memberikan pemahaman serta mengedukasi seluruh senior leader hingga karyawan dalam menerapkan transformasi digital di lingkungan kerja sangat dibutuhkan.
Awaluddin menyebutkan, saat ini penerapan konsep transformasi digital terus digaungkan dari level tertinggi perusahaan hingga menyentuh seluruh karyawan.
Ke depannya, ia berharap rancangan strategi digital akan mulai dijalankan oleh sumber daya manusia yang melek media digital. Dengan begitu transformasi akan menyeluruh.
Manfaat
Menurut Awaluddin, produk layanan berbasis digital di lingkungan perusahaan telah dirasakan manfaatnya oleh seluruh pelanggan bandara.
"Secara perlahan namun pasti, kami hadir dengan potret wajah perusahaan yang berbeda. Sejak 2016, kami telah meluncurkan produk digital baik dari sisi service maupun operasional bandara,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan bahwa produk digital yang telah dimiliki, di antaranya digital lounge, chatBOT, Indonesia Airports App, digital kiosk, e-payment, mobile check in, dan Airport Operation Control Center (AOCC).
Program transformasi digital, kata Awaluddin diselaraskan dengan konsep transformasi korporasi yang terdiri dari tiga langkah.
Pertama, Transformasi Bisnis dan Portofolio yang dilakukan dengan mengimplementasikan Airport Digital Business. Salah satu yang termasuk contohnya, pengembangan aplikasi travy dan travypay untuk traveling,
Kedua, Transformasi Infrastruktur dan Sistem Operasi dengan mengimplementasi AOCC sebagai penerapan Airport Collaborative Decision-making (ACDM) untuk mengefektifkan operasional bandara.
Terakhir, Transformasi Sumber Daya Manusia yang tengah dilakukan saat ini untuk mendorong sumber daya manusia yang kompeten serta didukung dengan digital savvy organization.
Dengan mengedepankan layanan serta membudayakan perubahan berbasis digital, Angkasa Pura II berkomitmen untuk menjaga layanan agar mampu memberikan pengalaman perjalanan digital untuk seluruh pengunjung dan pengguna jasa bandara.