KOMPAS.com - Kawasan Pelatihan Pusat Kepemimpinan milik PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ( WIKA) Wikasatrian berhasil diakui sebagai kawasan konservasi keanekaragaman hayati, terutama dalam pengelolaan ruang hijau perusahaan untuk menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan.
Wikasatrian menerapkan tiga hal mendasar yang merupakan warisan kepemimpinan Nusantara dan jati diri bangsa, mencakup ketuhanan, kemanusiaan, dan alam.
Manfaat warisan alam dari Wikasatrian salah satunya adalah penyerapan karbon yang ditunjukkan melalui Jurnal Internasional IoP Series: Earth and Environmental Science.
Jurnal tersebut terbit tahun ini dengan judul “Contributions of Corporate Green Space in Conserving Plant Diversity and its Potential Usefulness: Case Study Wikasatrian Pusat Kepemimpinan”, yang ditulis oleh Tim Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Baca juga: WIKA Garap Revitalisasi Dermaga Gospier TI Surabaya, Kontraknya Rp 577 Miliar
Studi tersebut menunjukkan bahwa area hijau Hutan Wikasatrian seluas 7 hektar di Bogor, Jawa Barat, memiliki 60 spesies tanaman dari 40 familia.
Angka ini mencerminkan tingkat keanekaragaman sedang dan indeks keseimbangan ekosistem tinggi, yang membuktikan bahwa ekosistem di Wikasatrian terjaga dengan baik dan mampu mendukung berbagai organisme.
Tanaman di Wikasatrian memberikan banyak manfaat, termasuk sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan bahan baku.
Sebanyak 14 spesies di area ini memiliki khasiat pengobatan, seperti Schima wallichii yang mengobati cacar air, M. sagu sebagai sumber karbohidrat, dan G. gnemon (melinjo) yang buah dan sayurnya dapat dikonsumsi.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyatakan bahwa Wikasatrian merupakan bukti nyata kontribusi WIKA dalam pelestarian lingkungan melalui konservasi ruang hijau.
Baca juga: Demi Layanan Kesehatan dan Pariwisata Lebih Baik, WIKA Bangun Rumah Sakit dan Jembatan Kaca
"Upaya ini mendukung keberlanjutan ekosistem dan menyediakan manfaat langsung bagi masyarakat serta alam melalui penyerapan karbon sebesar 10-80 ton CO2 per hektar per tahun, yang berkontribusi pada penurunan tahunan sekitar 140-1.120 ton CO2 sepanjang 2023," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (2/10/2024).
Sebagai informasi, Wikasatrian menjadi inspirasi bagi dunia industri dalam pelestarian lingkungan melalui pengelolaan hijau yang berkelanjutan yang ditujukan untuk mendukung keberlanjutan ekonomi melalui pemanfaatan tanaman sebagai bahan baku industri yang ramah lingkungan.