KOMPAS.com - PT Wijaya Karya Tbk (Persero) atau WIKA terus berkomitmen mendorong usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) Indonesia untuk lebih dikenal pasar internasional.
Upaya tersebut diwujudkan WIKA dengan menyertakan UMKM binaan WIKA pada side event SME’S Hub ASEAN Summit di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (9/5/2023) hingga Sabtu (13/5/2023).
Kegiatan tersebut menjadi berkah bagi UMKM karena diberikan kesempatan untuk mempromosikan berbagai produk unggulan mereka yang merepresentasikan nilai dan ciri khas Nusantara kepada para petinggi negara yang hadir di ASEAN SUMMIT.
Baca juga: WIKA Beton Tebar Dividen Rp 32,68 Miliar
Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya mengatakan bahwa WIKA berharap, acara tersebut dapat menjadi permulaan bagi UMKM yang produknya digemari oleh pengunjung asing untuk membuka pasar di mancanegara. Dengan demikian, mereka dapat memperluas jaringan di pasar global supaya produknya dapat menembus pasar internasional.
Selain menyediakan akses untuk pameran, WIKA juga konsisten memberdayakan UMKM sebagai off taker mereka, termasuk yang berada di sekitar wilayah operasi perusahaan. Hal ini tercermin dari nilai kerja sama antara perseroan dengan mitra kerja yang semakin meningkat setiap tahun.
“Dengan demikian, manfaat perusahaan tidak hanya dirasakan dari hasil pembangunan, tapi juga peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Mahendra dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (18/5/2023).
Mahendra menjelaskan bahwa pada 2022, perseroan telah membayarkan kepada mitra kerja senilai Rp 23 Triliun naik 47,5 persen ketimbang 2021. Sebesar 12 persen dari jumlah ini atau senilai Rp 2,8 triliun merupakan mitra kerja yang masuk kategori UMKM.
Selanjutnya, perseroan telah membayar senilai Rp 6,5 triliun dengan komposisi UMKM yang hampir sama pada 2022 hingga kuartal-I 2023.
Tak hanya itu, WIKA juga telah menciptakan berbagai platform sebagai sarana pengembangan UMKM. Salah satunya adalah PADI UMKM yang dirilis oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Platform ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh WIKA.
Melalui PADI UMKM, WIKA telah melakukan pembelanjaan senilai Rp 132 Miliar. Produk-produk UMKM binaan WIKA juga digunakan untuk operasi perusahaan.
Baca juga: 4 Manfaat Forecasting saat Kembangkan Bisnis, Pelaku UMKM Wajib Tahu!
Komitmen perusahaan dalam mengembangkan UMKM juga diwujudkan adalah melalui program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) yang terealisasi sebesar Rp 31,6 miliar pada 2022.
Selain program pendanaan, perseroan juga melakukan pembinaan melalui dukungan sertifikasi tenaga kerja konstruksi oleh lembaga sertifikasi nasional, sertifikasi halal pada UMKM oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta berpartisipasi dalam berbagai pameran yang diselenggarakan. Berbagai dukungan ini setara dengan Rp 9,6 miliar.
Baca juga: Asuransi UMKM Shop Package Insurance, Apa Manfaatnya?
"Perseroan memahami bahwa aktivitas operasi WIKA tidak terlepas dari sinergi yang kuat dengan seluruh mitra kerja, termasuk kelompok usaha UMKM. Pasalnya, mereka memegang peranan vital dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia," tuturnya.
Harapannya, kerja sama yang baik dengan mitra kerja tersebut dapat mendukung kelancaran aktivitas operasi dan penyelesaian berbagai pekerjaan yang dipercayakan kepada perseroan.
Dengan demikian, manfaat yang diperoleh tidak hanya dirasakan oleh perusahaan dan mitra kerja, tapi juga seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini sesuai dengan peran perusahaan sebagai profitable oriented company sekaligus agen pembangunan bagi Indonesia.