KOMPAS.com – Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk ( PGN) Suko Hartono mengatakan, saat ini PGN tengah melaksanakan tugas Keputusan Menteri (Kepmen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomof 91 K/2020 dan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 13 Tahun 2020.
Berlandaskan Kepmen dan Permen tersebut, PGN selaku bagian dari Holding Minyak dan Gas (Migas) PT Pertamina (Persero), tengah membangun infrastruktur serta gasifikasi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) di 52 titik.
"Proyek gasifikasi LNG ke PLTD akan dapat menyediakan energi listrik yang efisien, serta menjadi peluang bagi PGN untuk memulai pengembangan infrastruktur gas dan perluasan pemanfaatan gas bumi di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur," paparnya.
Baca juga: Pertamina Klarifikasi Hoaks Pembebasan Lahan di Kilang Tuban
Ia melanjutkan, terdapat beberapa target yang harus diselesaikan pada 2021. Target pertama adalah menyelesaikan program gasifikasi kilang di Balongan.
Kedua, melaksanakan proyek pembangunan liquefied natural gas (LNG) receiving di kilang Cilacap untuk PT. Kilang Pertamina Internasional (KPI).
Sedangkan target ketiga, yakni melaksanakan proyek pipa dari Senipah ke Balikpapan untuk kilang minyak di Balikpapan.
“Guna mempertahankan pemenuhan kebutuhan gas di kilang Balongan, Sub Holding Gas mengintegrasikan penyaluran gas dari sumber tersebut dengan pasokan dari Sumatera Selatan,” tutur Suko, Kamis (25/3/2021).
Adapun penyaluran gas tersebut dilakukan melalui interkoneksi pipa South Sumatra West Java (SSWJ) dan West Java Area (WJA).
Baca juga: Bangun Interkoneksi Pipa SSWJ dan WJA, PGN Berkomitmen Layani Kebutuhan Gas Nasional
Menurut Suko, saat ini sistem infrastruktur PGN Group telah terintegrasi, sehingga akan meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas gas bumi bagi pelanggan di berbagai sektor.
“PGN saat ini sedang membangun interkoneksi pipa SSWJ–WJA dan akan selesai pada semester pertama tahun 2021,” papar Suko.
Dengan membangun sistem infrastruktur gas bumi yang terintegrasi, menurut Suko, akan mendukung persetujuan alokasi gas multidestinasi yang berguna untuk flexibilitas pasokan, sehingga dapat menjamin pasokan gas bumi.
Sementara itu, kata dia, LNG Receiving Terminal Cilacap ditargetkan dapat beroperasi pada semester kedua di tahun 2022. Proyek tersebut nantinya akan memenuhi kebutuhan gas di Refinary Unit IV Cilacap.
Baca juga: PGN Dukung Karangrejo Jadi Desa Wisata Berkelanjutan Kemenparekraf
“Infrastruktur ini dapat menjadi entry point pengembangan pasar LNG Retail di Jawa Tengah bagian selatan,” ucap Suko.
Di sisi lain, LNG Teluk Lamong di Jawa Timur sudah menunggu dorongan peningkatan kebutuhan energi pasca pandemi.
“LNG dapat ditampung di Terminal Teluk Lamong yang mempunyai fasilitas untuk penjualan ritel. Dengan begitu, LNG bisa langsung mengalir ke konsumen baik melalui jaringan pipa maupun distribusi non pipa melalui truk ISO Tank,” jelas Suko.
Ia mengatakan, pembangunan terminal tersebut menjadi kunci untuk menopang pasokan gas jangka panjang di Jawa Timur, dan membuka pasar ritel di Jawa-Bali.
Baca juga: Bantu Pulihkan Ekonomi, PGN Berupaya Perluas Jangkauan Penyaluran Gas Bumi
“Keberadaan Terminal LNG Teluk Lamong diharapkan bisa mempercepat penggunaan energi ramah lingkungan bagi industri pelayaran atau program Sapta PGN,” katanya.
Suko menyebutkan, PGN akan mengoptimalkan penyerapan gas dalam negeri untuk program Sapta PGN, salah satunya untuk program PGN Sayang Ibu yang melayani sektor rumah tangga.
“Tahun 2021, PGN tetap berkomitmen menjalankan tugas untuk membangun jargas dengan dana APBN sebanyak 120.776 sambungan rumah (SR) di 21 kota dan kabupaten,” paparnya.
Adapun untuk jargas mandiri, Suko memaparkan, PGN akan membangun sebanyak 369.224 SR secara bertahap.
Sementara itu, karena terdapat tambahan pelanggan existing dan pelanggan baru, volume niaga gas di tahun 2021 diproyeksikan meningkat.
Baca juga: Apa Bedanya SPBU Pertamina dengan Kode Angka 31 dan 34?
Tambahan pelanggan tersebut, yakni Pupuk Indonesia, kebutuhan gas di sektor pembangkit, kebutuhan gas untuk kilang Pertamina, LNG Retail, dan pertumbuhan pemanfaatan gas pada pelanggan existing maupun pelanggan di wilayah ekonomi baru.
Pada kesempatan tersebut, Suko mengungkapkan, PGN berupaya untuk menjadi solusi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Dalam kondisi pandemi dan tantangan-tantangan global, PGN berkomitmen dan berupaya menjadi bagian dari solusi pemulihan ekonomi nasional melalui penyaluran gas bumi ke sektor-sektor yang membutuhkan,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, saat ini PGN tengah bekerja sama dengan Kementerian ESDM untuk menjaga optimalisasi pengaliran gas bumi di semua sektor dengan menjaga dan memitigasi risiko tekanan terhadap kinerja perseroan.