KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) memperkuat proses pengadaan dengan menerapkan green procurement atau pengadaan berprinsip keberlanjutan.
Melalui ajang Pertamina Supplier Relationship Management (SRM) 2025, Pertamina mendorong mitra kerja, pemasok, dan vendor untuk menjalankan aktivitas sesuai asas keberlanjutan. Langkah ini diharapkan dapat mendukung pencapaian target pengurangan emisi, peningkatan keselamatan kerja, serta kesejahteraan masyarakat.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, komitmen ini disampaikan Pertamina kepada mitra kerja, pemasok, dan vendor dalam SRM yang digelar di Grha Pertamina, Jakarta, Kamis (24/7/2025).
“SRM menjadi ajang rutin Pertamina bersama mitra kerja untuk menyampaikan kondisi dan regulasi terbaru terkait proses pengadaan, serta penegasan kembali praktik green procurement,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (25/7/2025).
Fadjar menambahkan, green procurement mendorong semua pihak menjadi perusahaan yang bertanggung jawab pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola, sejalan dengan komitmen Pertamina terhadap keberlanjutan.
Baca juga: Apjatel: Penataan OTT untuk Jamin Keberlanjutan Jaringan, Bukan Pembatasan Akses
“Kami berharap, dengan komitmen ini, Pertamina bersama mitra kerja dapat berkontribusi mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan aman, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, SVP Procurement Pertamina Hery Murahmanta mengatakan, aspek keberlanjutan menjadi asas penting dalam proses pengadaan barang dan jasa di Pertamina. Hal ini diterapkan melalui proses pengadaan yang efektif dan efisien, antara lain melalui sentralisasi kontrak payung serta inovasi sistem pengadaan, seperti Price Database & Market Intelligence Tools (PREDICT) dan standarisasi Kode Identifikasi Material Pertamina (KIMAP).
Menurut Hery, green procurement juga memperhatikan dampak lingkungan dalam setiap tahapan pengadaan, termasuk aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan (health, safety, security, and environment/HSSE), serta penggunaan sistem digital dalam pengadaan barang dan jasa.
“Pertamina harus dapat memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan, salah satunya melalui green procurement. Karena itu, penting untuk membangun ekosistem Pertamina bersama vendor yang peduli dan mewujudkan keberlanjutan melalui berbagai program,” tegasnya.
Dalam kegiatan SRM tersebut, Pertamina juga memaparkan 10 Fokus Keberlanjutan Pertamina yang mencakup tiga aspek, yakni lingkungan, sosial, dan tata kelola. Fokus keberlanjutan ini tidak hanya berlaku bagi Pertamina, tetapi juga seluruh rantai bisnis termasuk mitra kerja, pemasok, dan vendor.
Baca juga: Pedagang Pasar Ular Kian Terjepit Toko Online, Kini Saingan dengan Pemasok Sendiri
Informasi lebih lanjut mengenai komitmen dan 10 Fokus Keberlanjutan Pertamina dapat diakses melalui laman resmi www. pertamina.com.