KOMPAS.com - Dalam rangka memperkuat konektivitas dan ketahahan energi regional, Pertamina terus mendorong berbagai upaya strategis dengan melakukan kolaborasi bersama negara-negara Association of Southeast Asian Nations ( ASEAN). Salah satunya, dengan berperan aktif di ASEAN Council on Petroleum ( ASCOPE).
Peranan Pertamina tersebut diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan ASCOPE 8th Mid-Year Task Force Meeting 2024 yang berlangsung di Bali, Indonesia, Senin (27/5/2024) hingga Kamis (30/5/2024). Gelaran tersebut mengusung tema “Enhancing ASEAN Energy Connectivity and Resilience”.
Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan, tantangan sektor energi di ASEAN sangat dipengaruhi oleh pesatnya perubahan lanskap energi global, kemajuan teknologi, perubahan dinamika pasar, ketegangan geopolitik, dan isu perubahan iklim.
“Dalam menghadapi kompleksitas ini, diperlukan kolaborasi, kerja sama, dan pertukaran ide untuk mencari solusi yang akan mendorong industri energi terus tumbuh secara bertanggung jawab dan berkelanjutan,” ujar Nicke melalui siaran persnya, Senin (27/5/2024).
Baca juga: Zulhas Pastikan Kemendag dan Pertamina Patra Niaga Berkomitmen Awasi Pengisian LPG di SPBE
Nicke menjelaskan bahwa konektivitas dan ketahanan energi ASEAN merupakan komponen penting dalam mengatasi tiga isu strategis, yakni energy security (ketahanan energi), energy affordability (keterjangkauan biaya energi), dan environmental sustainability (keberlanjutan lingkungan).
Melalui ASCOPE, Nicke berharap, ke depannya seluruh anggota dapat saling memberikan pengalaman, pengetahuan, dan memberikan manfaat.
Hal yang senada disampaikan juga oleh ASCOPE Secretary In Charge (ASIC) sebagai pimpinan kesekretariatan ASCOPE Tran Hong Nam dari Vietnam mengatakan, untuk menjawab tantangan energy trilemma dibutuhkan kolaborasi yang kuat dengan berbagai stakeholder.
“Saya optimis, ASCOPE akan menjadi organisasi yang menjembatani pertukaran pengetahuan, menjawab isu-isu penting, dan mendorong inisiatif kerjasama. Pada forum tahun ini, Pertamina berinovasi dengan memberikan sesi networking yang memungkinkan membangun potensi kerja sama antarperusahaan dan negara,” ujar Tran.
Baca juga: Pertamina Akan Tertibkan Penjualan Jual Elpiji 3 Kg di di Warung
Dalam acara tersebut, turut didukung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang disampaikan oleh Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi, Direktorat Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi Mirza Mahendra.
Mirza menyampaikan, pemerintah Indonesia meyakini bahwa kolaborasi antarnegara dan antarperusahaan di ASEAN sangatlah penting untuk meningkatkan ketahanan energi dan percepatan energi transisi.
“Kolaborasi ini contohnya dapat dilakukan pada pengelolaan rantai suplai migas di ASEAN sesuai kapabilitas dan kapasitas masing-masing negara. Selain itu juga, dapat mengembangkan partnership di fasilitas dan proyek migas di ASEAN, seperti utilisasi bersama liquefied natural gas (LNG) terminal, drilling rig dan fasilitas lainnya,” ujar Mirza.
Mirza juga mengapresiasi anggota ASCOPE yang terus melanjutkan inisiatif proyek Trans ASEAN Gas Pipeline yang akan membentuk interkoneksi pada jaringan pipa gas eksisting dan proyek ke depannya serta infrastruktur LNG di ASEAN.
Baca juga: Pertamina Akan Perketat Pengawasan Penjualan Elpiji 3 Kilogram
“Saya terus mendorong untuk mengembangkan hub carbon capture and storage (CCS) melalui kerja sama, mengingat Indonesia dan ASEAN memiliki potensi besar sebagai hub CCS,” ujarnya.
Pada sesi pembukaan acara tersebut, dilaksanakan juga paparan dan diskusi mengenai topik “Energy Transition & ASEAN Opportunities”.
Dalam topik ini, panel membahas mengenai konektivitas dan resiliensi energi regional ASEAN oleh Jarand Rystad selaku CEO Rystad Energy.
Selain itu, Direktur Eksekutif ASEAN Center for Energy Nuki Agya Utama juga menyampaikan pemaparannya mengenai ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Post-2025 Development cetak biru kerja sama energi regional di ASEAN.
Sebagai informasi, ASCOPE 8th Mid-Year Task Force Meeting 2024 dihadiri lebih dari 150 peserta, dengan delegasi dari berbagai negara yang menjadi bagian dari ASCOPE, di antaranya, Brunei, Cambodia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Indonesia sebagai tuan rumah.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE
Acara ini akan diselenggarakan selama empat hari dengan agenda utamanya adalah task force meeting, business presentation and meeting, exhibition, dan site visit program CSR Pertamina.
Seperti diketahui, ASCOPE merupakan organisasi yang beranggotakan national oil company dari seluruh negara anggota ASEAN yang berperan sebagai hub industri migas di kawasan Asia Tenggara.