KOMPAS.com – Pertamina New and Renewable Energy (NRE) bersama Masdar menandatangani nota kesepahaman tentang pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Indonesia serta negara berpotensi lainnya, Selasa (21/5/2024).
Penandatanganan tersebut dilaksanakan oleh Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE John Anis dan Direktur Pengembangan dan Investasi Masdar Abdulla Zayed, serta disaksikan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (RI) Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Energi dan Infrastruktur Persatuan Emirat Arab (PEA) Suhail Mohammed Faraj Al Mazroui.
Hadir pula, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Eniya Listiani Dewi, Duta Besar PEA untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri, Duta Besar Indonesia untuk PEA Husin Bagis, serta Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan, Pertamina mendorong kepada seluruh subholding-nya untuk melakukan kerja sama bersama mitra dengan prinsip yang saling menguntungkan.
Baca juga: Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi
“Dengan kerja sama ini, Pertamina NRE sebagai ujung tombak pengembangan energi baru terbarukan di Pertamina bisa membuka banyak peluang untuk semakin ekspansif dan go global,” ucap Nicke melalui keterangan persnya, Rabu (22/5/2024).
Pada kesempatan yang sama, CEO Pertamina NRE John Anis mengungkapkan, berlandaskan kerja sama yang telah terjalin baik sebelumnya, Pertamina NRE dan Masdar akan memperluas cakupan kerja sama antara kedua belah pihak.
“Kami memiliki kesamaan kompetensi, bisa saling melengkapi, dan diharapkan membuka akses yang lebih luas di skala global,” ujar John.
Ia melanjutkan, kerja sama strategis ini diharapkan menjadi salah satu perwujudan dukungan Pertamina bagi pemerintah guna mencapai target Net Zero Emission (NZE) di 2060 mendatang.
Baca juga: Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih
Sementara itu, CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi menyebut, PEA akan terus menunjukkan komitmennya untuk memajukan sektor energi di Indonesia, khususnya berfokus pada pengenbangan energu terbarukan.
“Selaras dengan konsensus PEA dalam Conference of Parties (COP) 28, Masdar berkomitmen untuk membangun kemitraan yang dapat menghasilkan solusi transformatif untuk menciptakan akses terhadap energi bersih,” ujar Jameel.
“Upaya bersama yang dilakukan Masdar dan Pertamina NRE akan menjadi katalisator investasi di hidrogen hijau, tenaga surya, dan tenaga angin, serta memposisikan Indonesia sebagai pemimpin regional dalam transisi energi global,” imbuhnya.
Adapun nota kesepahaman antara Pertamina NRE dan Masdar ini mencakup pelaksanaan studi kelayakan dalam pengembangan PLTS dan PLTB serta tidak menutup kemungkinan pada power to hydrogen.
Baca juga: Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional
Di samping itu, nota kerja sama ini menyebut bahwa Pertamina NRE dan Masdar tidak saja menjajaki potensi di Indonesia tetapi juga negara lain. Nota kesepahaman ini pun berlaku untuk periode satu tahun.
Pertamina NRE dan Masdar telah memiliki hubungan yang baik yang ditandai dengan investasi Masdar di PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) yang merupakan anak usaha Pertamina NRE.
Melalui hal tersebut, PEA dan Indonesia memiliki visi yang sama untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan, salah satunya melalui pengembangan energi terbarukan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, kiprah Pertamina NRE dalam pengembangan pembangkit listrik berbasis energi bersih merupakan salah program inisiatif penurunan emisi.
Baca juga: Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia
"Inisiatif transisi energi dan upaya penurunan emisi menjadi komitmen Pertamina dalam sustainability energi di masa depan. Hal ini sejalan dengan peran Pertamina NRE yang besar dalam energi transisi," tutur Fadjar.
Saat ini, Pertamina menerapkan strategi pertumbuhan ganda, yaitu dengan memperkuat bisnis eksisting dan membangun bisnis rendah karbon, energi yang lebih bersih, berkelanjutan, dan menjadi bisnis masa depan Pertamina.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target NZE 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.