KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ikut serta dalam ajang pameran wisata terbesar di Belanda, Vakantiebeurs, di Jaarbeurs, Utrecht pada Rabu (10/1/2024) hingga Minggu (14/1/2024).
Pada pameran, Pertamina mengenalkan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), seperti Desa Wisata Pertamina dan beberapa produk usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) unggulan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, partisipasi Pertamina pada pameran di kawasan Eropa ini bertujuan untuk mengenalkan budaya nusantara, terutama dari binaan Pertamina.
"Pertamina berupaya memberdayakan banyak kelompok masyarakat untuk pengembangan desa wisata di berbagai wilayah di Indonesia. Ini juga menunjukkan peran Pertamina dalam mengembangkan energi transisi dalam negeri," ujar Fadjar melalui keterangan persnya, Jumat (19/1/2024).
Baca juga: Punya Standar Baru, Pertamina Patra Niaga Jadikan SPBU sebagai One Stop Service yang Nyaman
Adapun salah satu program yang dikenalkan Pertamina adalah Balai Perekonomian Desa (Balkondes) di Desa Wringinputih dan Desa Karangrejo di Borobudur, Kabupaten Magelang.
"Borobudur sudah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia, sehingga ini kesempatan kami untuk mengangkat program Pertamina ke komunitas global yang lebih luas,” jelas Fadjar.
Manager Corporate Social Responsibility Pertamina Dian Hapsari Firasati mengaku bangga dapat mendatangkan budaya, produk-produk UMKM berkualitas, dan program pemberdayaan masyarakat ke dunia internasional.
Program TJSL dan produk UMKM unggulan tersebut antaranya, Desa Wisata Pertamina Balkondes, Sahabat Disabilitas Pertamina Difablepreneur, Desa Energi Berdikari, Handicraft Ayu Tenan, Handicraft Diby Leather, Handicraft Kuncoro Leather, Omah Wayang, dan lainnya.
Baca juga: BPK Serahkan Hasil Audit Kasus LNG Pertamina ke KPK, Dugaan Kerugian Negara Rp 1,77 Triliun
Salah satu budaya yang dibawa adalah batik, khususnya dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Batik merupakan produk dari komunitas program Desa Wisata.
“Tidak hanya sekadar memberikan informasi tentang apa itu batik, tapi Pertamina juga mengajak pengunjung untuk belajar membatik di booth Pertamina. Yang lebih menarik, program membatik ini didukung oleh salah satu komunitas difablepreneur dari Kabupaten Boyolali, dan ini mendapatkan respons positif dari banyak pengunjung,” jelasnya.
Salah satu pengunjung dari Belanda, Olaf, berkesempatan untuk mencoba melukis batik. Ia terlihat bersemangat menghias kain yang telah disediakan. Menurutnya, membatik merupakan sesuatu yang tidak mudah, tapi hasilnya sangat indah.
”Saya rasa cukup sulit untuk membatik, memerlukan keterampilan khusus. Tapi hasil akhirnya sangat cantik. Jika ada waktu, saya mungkin akan berkunjung ke Boyolali untuk belajar langsung ketika di Indonesia,” tutur Olaf.
Baca juga: Kinerja ESG Pertamina Kinclong, Realisasi Dekarbonisasi Capai 124 Persen
Pada kesempatan yang sama, booth Pertamina juga menerima kunjungan dari salah satu pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (ASPINA) Belanda, Mira Sari yang menggeluti usaha perhotelan di Belanda.
Dia menyatakan ketertarikannya terhadap beberapa produk UMKM binaan Pertamina. Ia ingin produk UMKM ini menjadi salah satu pemasok kebutuhan usaha hotelnya.
”Menurut saya produk-produk yang ada di booth ini sangat bagus dan akan diminati di Belanda. Seperti produk handicraft berupa gelang dari Ayu Tenan dan gantungan kunci kulit Diby Leather. Selain itu saya juga punya kebutuhan seprai dengan motif batik, yang mungkin bisa dipenuhi oleh kelompok batik difabel di Boyolali,” imbuh Mira.
Kegiatan TJSL Pertamina merupakan upaya dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) serta prinsip environmental, social, and governance (ESG).
Baca juga: UMKM Binaan Pertamina Hadir di Pameran Wisata Terbesar di Belanda
Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian SDGs.
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan ESG di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.