KOMPAS.com - Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream melalui Pertamina EP Prabumulih Field memberdayakan masyarakat di Desa Wisata Danau Shuji Lembak, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Pemberdayaan dilakukan melalui program Desa Energi Berdikari (DEB). Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), program ini menghadirkan pemanfaatan hidroponik serta sistem kelistrikan di Danau Shuji guna mendukung peningkatan perekonomian masyarakat setempat.
Head of Comrel and CID Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Tuti Dwi Patmayanti mengatakan, program DEB diharapkan dapat memberikan dukungan dalam pemulihan ekonomi dan peningkatan akses energi bersih bagi masyarakat, terutama bagi 271 kepala keluarga (KK) di Desa Lembak yang terdampak pandemi Covid-19.
Selain itu, program itu juga ditujukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan, seperti timbulan 572 ton sampah yang menumpuk di area Danau Shuji serta 200 hektare insiden kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Adapun karhutla di Desa Lembak turut menghanguskan kebun karet dan menyebabkan kabut asap di wilayah pemukiman warga dan desa wisata.
“Pandemi telah memberikan dampak yang cukup signifikan bagi sejumlah warga di Desa Lembak, terutama dari segi ekonomi dan kelestarian lingkungan. Melalui program ini, Pertamina berharap dapat mendukung masyarakat sekitar untuk kembali berdaya serta mencapai kemandirian energi dan ekonomi melalui upaya-upaya yang ramah lingkungan,” ucap Tuti dalam siaran persnya.
Baca juga: Di Forum BNEF Summit India, Pertamina Nyatakan Akan Libatkan UMKM untuk Percepat Transisi Energi
Selain pemanfaatan hidroponik dan sistem kelistrikan wisata di Danau Shuji, Pertamina juga melakukan pemasangan panel surya berkapasitas 8,72 watt-peak (Wp) yang dapat menghasilkan energi sebesar 11.232 watt-hour (Wh) per tahun.
Pemanfaatan energi surya itu diharapkan dapat mengurangi emisi karbon hingga 11.336 kgCO2eq per tahun dan memberikan penghematan biaya listrik hingga Rp 16 juta per tahun.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan bahwa program DEB telah dilaksanakan sejak 2019.
Hingga saat ini, sebanyak 52 desa di seluruh Indonesia mendapatkan pemberdayaan melalui program DEB.
Secara total, program ini telah memberikan manfaat dengan menghasilkan 143.250 Wp energi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), 605.000 m3 per tahun energi gas metana dan biogas, 16.500 Wp energi dari gabungan PLTS dan pembangkit listrik tenaga angin, 8.000 watt energi microhydro, dan 6.500 liter per tahun biodiesel, serta pengurangan dampak emisi sebesar 565.896 tonCo2eq per tahun.
“Dari sisi perekonomian, program ini secara nasional memberikan dampak bagi 3.061 KK dengan total multiplier effect sebesar manfaat Rp 1,8 miliar per tahun,” ujar Fadjar.
Baca juga: Di Forum BNEF Summit India, Pertamina Nyatakan Akan Libatkan UMKM untuk Percepat Transisi Energi
Program DEB juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 7 "Energi Bersih dan Terjangkau", poin 8 "Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi", serta poin 13 "Penanganan Perubahan Iklim".
Selain itu, melalui program ini, Pertamina juga turut mendukung target pemerintah dalam mencapai emisi nol bersih (NZE) pada 2060.