KOMPAS.com - Di Desa Aan, Klungkung, Bali, sebuah kolaborasi harmonis terjalin antara Pegadaian, Relawan Bakti BUMN Batch VIII, dan masyarakat setempat.
Selama empat hari, dari 14-17 Agustus, mereka hadir bukan sekadar untuk merayakan kemerdekaan, tetapi juga membangun fondasi desa yang lebih mandiri dan berdaya.
Berbagai inisiatif di bidang sosial, ekonomi, lingkungan, dan pendidikan menyentuh langsung kebutuhan warga. Pada sektor kesehatan, relawan memberikan edukasi gizi seimbang dan pencegahan stunting.
Dari bidang lingkungan, mereka bergotong royong menanam bibit kaliandra, mengolah sampah organik melalui biopori, dan merawat ruang publik. Semua program ini dirancang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Direktur Jaringan dan Operasi PT Pegadaian Eka Pebriansyah menegaskan, Pegadaian berkomitmen mendukung pembangunan masyarakat.
Baca juga: Pegadaian dan Danai.id Kerja Sama Penyaluran Kredit Produktif untuk UMKM
“Kami percaya bahwa kekuatan bangsa terletak pada masyarakat. Melalui kolaborasi antara relawan dan warga, program ini bukan hanya memberi manfaat jangka pendek,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (20/8/2025).
Lebih dari itu, lanjut Eka, program tersebut bertujuan menumbuhkan ekosistem desa yang sehat, mandiri, dan berkelanjutan.
Dalam pelaksanaan upacara 17 Agustus, Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, memberikan semangat kepada relawan dan warga.
Dia menyebutkan, program Relawan Bakti BUMN adalah ruang bagi Insan BUMN seluruh Indonesia untuk belajar sekaligus mengabdi.
“Dari Desa Aan, kita melihat bagaimana energi positif ini bisa menyatu dengan masyarakat dan melahirkan perubahan nyata yang kami harap dapat terus bergema,” ujar Tedi.
Baca juga: Pegadaian Future Leaders Program 2025 Resmi Dibuka, Fresh Graduate Bisa Daftar
Mengusung tema “Dari Relawan, Untuk Keberlanjutan Desa”, kegiatan tersebut menjadi bukti bahwa gotong royong adalah kunci membangun masa depan.
Jejak yang ditinggalkan di Desa Aan tidak hanya berupa program, tetapi juga harapan, mimpi, dan semangat baru untuk hidup yang lebih sejahtera dan lestari.
Selama kegiatan, para relawan tidak hanya berbagi ilmu dan keterampilan, tetapi juga memberikan harapan baru bagi warga desa.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dalam bidang kesehatan, relawan menghadirkan edukasi gizi seimbang dan pencegahan stunting. Kegiatan ini juga mendukung SDG 2 (Tanpa Kelaparan) dan SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), dengan tujuan melahirkan generasi yang lebih sehat dan berdaya.
Di bidang lingkungan, aksi nyata diwujudkan melalui penanaman bibit kaliandra untuk menjaga aliran air, pengolahan sampah organik lewat biopori, hingga perawatan ruang publik.
Baca juga: Pegadaian Tebar Promo Spesial Kemerdekaan, Dorong Masyarakat Raih Merdeka Finansial
Kegiatan itu berkontribusi pada SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), SDG 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan), SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), serta SDG 15 (Ekosistem Darat).
Pada sektor ekonomi desa, kolaborasi itu memperkuat pendampingan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan pelatihan, workshop, dan bazar, membuka peluang baru bagi usaha lokal dan pariwisata desa.
Upaya itu sejalan dengan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan), serta SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Tak kalah penting, pendidikan menjadi perhatian utama dengan menghadirkan inspirasi bagi anak-anak desa untuk berani bermimpi dan percaya diri.
Selain itu, anak-anak juga dikenalkan pada pentingnya menjaga lingkungan melalui pengelolaan sampah sederhana sejak dini.
Baca juga: Pegadaian: 80 Persen Emas di Indonesia Berasal dari Tambang Ilegal
Inisiatif tersebut mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 10 (Penurunan Kesenjangan), memastikan setiap anak memiliki kesempatan tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan inklusif.
Di sisi lain, partisipasi Pegadaian dalam program Relawan Bakti BUMN Batch VIII di Desa Aan, Bali menjadi wujud nyata penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) dalam setiap langkah bisnis dan sosial perusahaan.
Melalui aspek lingkungan, Pegadaian mendorong pelestarian ekosistem desa lewat penanaman pohon, pengelolaan sampah organik, dan edukasi ramah lingkungan sejak dini.
Dari sisi sosial, kegiatan itu memperkuat kapasitas masyarakat dengan pendampingan UMKM, edukasi kesehatan, dan pemberdayaan anak-anak desa agar tumbuh menjadi generasi muda berdaya saing.
Dalam aspek tata kelola, program tersebut selaras dengan kebijakan keberlanjutan BUMN serta komitmen Pegadaian untuk menjalankan tata kelola yang transparan, akuntabel, dan berdampak luas bagi masyarakat.
Baca juga: Pegadaian Torehkan Kinerja Gemilang lewat Layanan Bank Emas
Melalui harmoni ketiga pilar ESG tersebut, Pegadaian menegaskan posisinya yang bukan hanya sebagai lembaga keuangan, tetapi juga agen pembangunan berkelanjutan.
Kehadiran relawan di Desa Aan menjadi bukti bahwa nilai ESG dapat diterapkan secara konkret, memberi manfaat langsung bagi masyarakat, sekaligus memperkuat kontribusi Pegadaian terhadap pencapaian keberlanjutan Indonesia.