KOMPAS.com – Di balik lonjakan laba bersih sebesar 67,37 persen dan pertumbuhan pendapatan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ( SWDKLLJ) 29,51 persen yang berhasil dicapai Jasa Raharja hingga pertengahan 2025, terdapat satu pilar penting yang bekerja senyap namun sangat menentukan, yaitu komunikasi yang terstruktur, responsif, dan strategis.
Sekretaris Perusahaan Jasa Raharja, Dodi Apriansyah, menegaskan bahwa komunikasi bukan sekadar fungsi pelengkap, melainkan penggerak utama bagi sinergi antarunit, kecepatan pelayanan, dan transparansi kepada publik.
“Komunikasi yang efektif memungkinkan setiap kebijakan strategis dapat dipahami, dijalankan, dan dievaluasi dengan baik. Di sinilah kekuatan kami dalam menyatukan seluruh insan Jasa Raharja dalam satu arah narasi dan aksi,” ujarnya usai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) 2025, Rabu (23/7/2025).
Dodi mencontohkan bagaimana komunikasi yang solid mempercepat penanganan insiden kecelakaan transportasi laut di Selat Bali dan Talise, Sulawesi Utara. Dalam situasi krisis, kecepatan dan kejelasan informasi menjadi penentu antara respons biasa dan respons yang menyelamatkan.
Baca juga: Eri Cahyadi Buka Peluang Bus Trans Jatim Terintergrasi dengan Transportasi Lain di Surabaya
“Keberhasilan penanganan insiden tidak lepas dari kesiapan tim, tetapi yang menghubungkan seluruh elemen tersebut adalah komunikasi, mulai dari pusat ke daerah, dari lapangan ke manajemen, hingga dari perusahaan ke masyarakat,” jelas Dodi.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya komunikasi strategis dalam mengawal arah perusahaan ke depan.
“Sebagus apa pun strategi, jika tidak dikomunikasikan dengan jelas dan konsisten, strategi tersebut hanya akan menjadi dokumen. Kami berkomitmen memastikan setiap langkah strategis dikawal dengan narasi yang utuh dan berdampak,” tegas Dodi.
Rakortas 2025 juga menjadi momentum bagi Jasa Raharja untuk memperkuat infrastruktur komunikasi, baik internal maupun eksternal, dalam rangka menghadirkan layanan publik yang semakin andal dan humanis.
Sebab, di era keterbukaan informasi, keberhasilan perusahaan tidak hanya diukur dari apa yang dilakukan, tetapi juga dari bagaimana hal tersebut dikomunikasikan.
Baca juga: Kronologi Pegawai Bank BUMN Rampok Dana Nasabar Rp 17,9 Miliar Selama 4 Tahun
“Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jasa Raharja tidak hanya bertanggung jawab memberikan layanan, tetapi juga mengawal amanat negara. Komunikasi adalah alat utama kami untuk memastikan strategi berjalan efektif, nilai BUMN tersampaikan dengan tepat, dan publik merasakan kehadiran negara secara konkret,” pungkas Dodi.