KOMPAS.com - Kampanye keselamatan yang konsisten dilakukan PT Jasa Raharja berperan penting dalam penurunan angka kecelakaan lalu lintas yang mencapai 31 persen pada periode Idul Fitri 2025.
Pencapaian itu pun mendapatkan apresiasi dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
PT Jasa Raharja menekankan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil dari strategi komunikasi yang terarah, kolaboratif, dan berdampak jangka panjang.
Sekretaris Perusahaan PT Jasa Raharja Dodi Apriansyah meyakini, kecelakaan dapat dicegah dan komunikasi berperan krusial dalam upaya pencegahan tersebut.
“Komunikasi yang kami bangun tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga mengarahkan persepsi publik melalui agenda setting yang tepat,” katanya dalam siaran pers, Selasa (29/4/2025).
Dengan demikian, kata dia, pesan tersebut dapat diterima, dipahami, dan akhirnya menggerakkan masyarakat untuk lebih peduli pada keselamatan diri sendiri dan orang lain di jalan raya.
Baca juga: Dirut Jasa Raharja: Angka Kecelakaan dan Fatalitas Turun Saat Arus Mudik Lebaran 2025
Hal itu dibuktikan dalam tradisi tahunan mudik dan balik Idul Fitri 2025, yakni munculnya perubahan signifikan pada cara pandang masyarakat terhadap keselamatan berlalu lintas.
Perubahan itu tidak terlepas dari peran komunikasi, yang tidak lagi hanya sebagai sarana penyampaian informasi, tetapi juga sebagai strategi untuk menanamkan kesadaran dan menjadikan keselamatan berlalu lintas sebagai bagian penting dari gaya hidup.
PT Jasa Raharja menjadi garda depan dalam inisiatif itu dengan menguatkan komunikasi publik sebagai pondasi utama untuk membangun budaya berlalu lintas yang lebih aman, bertanggung jawab, dan berkelanjutan.
Dalam menjalankan komunikasi, Jasa Raharja memiliki agenda setting yang dilakukan melalui berbagai saluran komunikasi, baik konvensional maupun digital.
Kampanye keselamatan dan edukasi melalui media sosial, distribusi materi cetak, seperti stiker dan panduan praktis, hingga kemitraan dengan media massa menjadi bagian dari ekosistem edukatif tersebut.
Baca juga: Jasa Raharja Bahas Sinergi untuk Penerapan Kebijakan Samsat yang Efektif dan Efisien
Melalui komunikasi yang persuasif dan berbasis data, Jasa Raharja membantu mendorong perubahan perilaku masyarakat agar lebih peduli terhadap keselamatan lalu lintas.
Komunikasi tentang berlalu lintas yang berkeselamatan tersebut merupakan bagian dari upaya PT Jasa Raharja yang saat ini fokus ke tindakan-tindakan preventif dan preemtif dengan membuat program-program keselamatan transportasi.
Salah satu upaya itu adalah keterlibatan aktif Jasa Raharja dalam survei jalur jelang arus mudik dan balik Idul Fitri 2025.
Bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dan stakeholder lainnya, Jasa Raharja mengidentifikasi titik-titik rawan kecelakaan.
Dari hasil survei tersebut, perusahaan memberikan rekomendasi kepada instansi terkait, sekaligus menyesuaikan strategi edukasi keselamatan yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
Dodi mengatakan, edukasi yang efektif adalah yang relevan dengan kondisi masyarakat. Oleh karena itu, pendekatan Jasa Raharja berbasis data dan situasi nyata di lapangan.
Baca juga: Tingkat Kecelakaan pada Arus Mudik Lebaran 2025 Diklaim Turun 31,3 Persen
“Kami tidak hanya bicara soal pentingnya helm atau sabuk pengaman, tetapi juga soal kondisi jalan, perilaku pengemudi, dan sistem transportasi secara keseluruhan,” paparnya.
Lebih lanjut, sebagai bagian dari pengamanan Lebaran 2025, Jasa Raharja mengerahkan lebih dari 100 unit kendaraan layanan dan membentuk 22 pos pelayanan terpadu di berbagai wilayah strategis.
Sebagai bagian dari pengamanan Lebaran 2025, Jasa Raharja mengerahkan lebih dari 100 unit kendaraan layanan dan membentuk 22 pos pelayanan terpadu di berbagai wilayah strategis.
Perusahaan juga aktif dalam pelaksanaan ramp check bersama dinas perhubungan, pembinaan terhadap operator angkutan umum bersama organda, serta pelatihan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) kepada petugas di lapangan.
Melalui Forum Komunikasi Lalu Lintas (FKLL), Jasa Raharja turut mendorong sinergi lintas sektoral demi terciptanya sistem transportasi yang berkeselamatan.
Peran aktif tersebut dikombinasikan dengan strategi komunikasi yang komprehensif. Hal ini menjadi pilar penting dalam menciptakan budaya berlalu lintas yang aman dan bertanggung jawab.
Baca juga: Sekolah Mengemudi Belum Bisa Jawab Masalah Tingginya Tingkat Kecelakaan
Dodi menegaskan, mengubah budaya tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat.
“Namun, dengan komunikasi yang konsisten, kolaborasi yang kuat, dan niat baik yang tulus, kami yakin keselamatan bisa menjadi nilai yang tertanam kuat di masyarakat,” jelasnya.
Dengan strategi komunikasi yang adaptif dan humanis, PT Jasa Raharja terus menunjukkan bahwa perlindungan masyarakat di jalan raya dimulai dari kesadaran bersama, dan kesadaran itu dibentuk melalui komunikasi yang bermakna.