KOMPAS.com - Jasa Raharja berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang stabil pada 2022. Hal ini tercermin dari rasio solvabilitas atau risk based capital (RBC) sebesar 709,42 persen, meningkat dibandingkan tahun 2021, yakni 669, 80 persen.
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 71/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, rasio pencapaian tingkat solvabilitas sekurang-kurangnya adalah 100 persen. Adapun target internal paling rendah adalah 120 persen dari Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR).
Direktur Keuangan Jasa Raharja Bayu Rafisukmawan mengatakan, pencapaian tersebut diraih berkat kerja keras seluruh jajaran perusahaan, dorongan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan serta peran mitra kerja terkait.
“Ke depan, kami optimistis Jasa Raharja akan semakin maju,” ujar Bayu dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (15/7/2023).
Bayu menyampaikan, pencapaian positif tersebut tak lepas dari upaya Jasa Raharja untuk terus mengoptimalkan aset dan investasi.
“Kami terus berupaya untuk melakukan investasi secara prudent dan mengedepankan prinsip kehati-hatian,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A Purwantono mengatakan bahwa Jasa Raharja yang tergabung dalam holding BUMN di klaster asuransi dan penjaminan (IFG) akan terus mengoptimalkan kinerja di seluruh lini perusahaan.
“Termasuk dengan melakukan akselerasi transformasi digital, baik dalam pelayanan melalui sistem yang terintegrasi maupun dalam bidang-bidang lain yang mendukung peningkatan kinerja perusahaan,” ucap Rivan.