Pertamina Kenalkan Inovasi Sistem Perizinan Realtime di Esri User Conference 2025

Kompas.com - 18/07/2025, 11:35 WIB
Tsabita Naja,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) memperkenalkan inovasi digital terbaru berupa teknologi geospasial ArcGIS untuk mengelola perizinan. Inisiatif ini diluncurkan pada Esri User Conference 2025 di San Diego, Amerika Serikat, Rabu (16/7/2025).

Esri User Conference adalah ajang global terkemuka yang mempertemukan para profesional dan organisasi dari berbagai negara untuk mengeksplorasi kemajuan sistem informasi geografis atau geographic information system (GIS).

Sistem inovatif tersebut dirancang untuk menjawab tantangan kompleksitas dan fragmentasi pengelolaan perizinan di seluruh anak perusahaan Pertamina.

Melalui pendekatan terintegrasi, solusi geospasial ini memungkinkan pemantauan secara realtime terhadap lebih dari 5.000 dokumen perizinan.

Baca juga: Belajar dari Sengketa 4 Pulau Aceh, BIG Tegaskan Pentingnya Data Geospasial

Sistem geospasial ArcGIS menghadirkan darbor visualisasi spasial yang dilengkapi fitur chatbot pencarian berbasis teks dan sistem peringatan dini mengenai masa berlaku izin.

Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa digitalisasi ini tidak hanya berfungsi untuk menyimpan data perizinan, tetapi juga memungkinkan perseroan memantau lokasi, status, dan potensi kondisi ke depan dalam satu peta dinamis.

“Kecerdasan data lokasi ini mendukung optimalisasi aset, menghindari risiko dikenai denda, dan meningkatkan efisiensi lintas anak perusahaan. Ini bagian dari roadmap Pertamina menuju tata kelola kelas dunia,” jelasnya dalam keterangan pers, Jumat (18/7/2025).

Hingga fase pertama, lanjut Fadjar, sistem tersebut telah berhasil mengintegrasikan 322 dokumen perizinan strategis milik PT Pertamina Patra Niaga sebagai salah satu subholding Pertamina.

Baca juga: 3 Alumni Unpad Jadi Komisaris Pertamina Patra Niaga, Siapa Saja?

Dokumen yang terintegrasi antara lain Persetujuan Layak Operasi (PLO), Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR), dan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL). 

Dengan sistem ini, Pertamina mampu menghindari potensi biaya hingga 25 juta dollar Amerika Serikat (AS), termasuk risiko reengineering dan denda akibat keterlambatan proses sertifikasi ulang.

“Sistem ini menjadi terobosan penting bagi operasional kami karena memungkinkan pemantauan status izin secara realtime, mengantisipasi kendala sejak dini, dan menjaga kelancaran operasional tanpa gangguan,” ungkap Fadjar. 

Menurutnya, teknologi geospasial tidak hanya mendorong efisiensi internal, tetapi juga berperan penting dalam memastikan masa depan energi Indonesia yang aman dan berkelanjutan.

Baca juga: Transisi Energi Indonesia: Hijau dalam Narasi, Abu-abu dalam Praktik

Keunggulan ArcGIS 

Fadjar menekankan bahwa teknologi geospasial ArcGIS sejalan dengan Asta Cita Pemerintah Presiden Prabowo terkait penerapan inovasi teknologi.

“Inovasi digitalisasi sistem ini diharapkan dapat berdampak pada kelancaran distribusi ketersediaan dan keterjangkauan energi,” ungkapnya.

Presiden Direktur Esri Indonesia Leslie Wong menyatakan, solusi geospasial ArcGIS dapat diadaptasi secara fleksibel untuk menjawab kebutuhan industri, termasuk sektor minyak dan gas bumi (migas).

Baca juga: Belajar dari Sengketa 4 Pulau Aceh, BIG Tegaskan Pentingnya Data Geospasial

“Solusi ini menunjukkan bahwa teknologi Esri telah berkembang jauh, dari sekadar visualisasi menjadi fondasi pengambilan keputusan strategis berbasis lokasi,” jelas Leslie.

Pertamina menargetkan penerapan total sistem ini pada Agustus 2025 dengan integrasi menyeluruh di seluruh subholding. Solusi ini menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya digitalisasi dan transformasi perusahaan yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan efisiensi yang diusung Pertamina.

Baca juga: Pertamina Tunggu Regulasi untuk Impor Migas dari AS, Sudah Teken MoU Minyak Mentah

Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Pertamina
Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Pertamina
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com