Jadi Urat Nadi Virtual Energi, Ini Kunci Pertamina International Shipping Perkuat Logistik Nasional

Kompas.com - 12/09/2024, 09:45 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertamina International Shipping (PIS) membeberkan kunci utama dalam menjawab tantangan logistik di Indonesia. 

Logistik yang efektif dan efisien, koordinasi rantai pasokan, dan strategi mengatasi ketidakpastian eksternal menjadi kunci utama PIS dalam pengangkutan dan pengantaran energi di seluruh penjuru kepulauan.

Chief Executive Officer (CEO) PIS Yoki Firnandi menjelaskan hal tersebut dalam High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF MSP) 2024 di Bali, Selasa (3/9/2024). 

Dia menegaskan, PIS sebagai urat nadi virtual (virtual pipeline) bertanggung jawab atas mayoritas rantai suplai energi di seluruh Indonesia. 

“Setiap tahunnya, kami berhasil mengantarkan lebih dari 160 miliar liter berbagai jenis energi dan melakukan lebih dari 20.000 pengapalan energi ke seluruh pulau-pulau di Indonesia,” ucapnya dalam siaran pers, Kamis (12/9/2024).

Yoki menjelaskan, langkah pertama dalam menjawab tantangan tersebut adalah memiliki sistem logistik yang efisien dan efektif. 

Baca juga: Mampu Catatkan Peningkatan Laba, Ini Kontribusi PIS untuk Kemajuan Maritim Tanah Air

Langkah itu dicapai dengan memetakan dan mengawasi ketat performa logistik perusahaan sehingga dapat terus meningkatkan kualitas pengiriman energi.

Langkah kedua PIS adalah memiliki mekanisme koordinasi yang cermat di internal yang memudahkan perusahaan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dan pelaku industri. 

Koordinasi yang cermat itu mampu menyokong PIS dalam perencanaan, operasional, dan eksekusi masterplan

Langkah ketiga adalah strategi menghadapi faktor-faktor ketidakpastian. 

Seperti yang diketahui, perdagangan dan ekonomi dunia tidak melepaskan diri dari ancaman-ancaman eksternal. 

Bencana alam, infrastruktur yang belum merata, kondisi geopolitik, adalah variabel eksternal tak terduga yang perlu diantisipasi.

“Dalam mencapai ketiga hal tersebut, kami juga menempuhnya melalui pelatihan sumber daya manusia (SDM) dan penggunaan teknologi yang tepat,” jelasnya. 

Baca juga: Sepanjang 2023, PIS Hantarkan 160 Miliar Liter Energi ke Seluruh Indonesia

Langkah keempat, kata Yoki, regulasi dan dukungan pemerintah membantu PIS terus optimal dalam menjaga rantai pasokan energi di seluruh Indonesia.

Dalam forum tersebut, sistem logistik yang andal disebut sebagai salah satu faktor terpenting dalam rantai perdagangan dan ekonomi dunia. 

PIS, yang memiliki visi sebagai salah satu pemain utama industri logistik maritim global, berhasil menunjukkan kinerja yang prima untuk ikut menjaga ketahanan energi nasional.

Pentingnya jaringan logistik

Sekretaris Jenderal United Nations Trade and Development (UNCTAD) Rebeca Grynspan dalam High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership 2024 di Bali, Selasa (3/9/2024). 
DOK. Humas Pertamina Sekretaris Jenderal United Nations Trade and Development (UNCTAD) Rebeca Grynspan dalam High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership 2024 di Bali, Selasa (3/9/2024).

Pada forum tersebut, Sekretaris Jenderal United Nations Trade and Development (UNCTAD) Rebeca Grynspan membuka sesi dengan menyampaikan pentingnya jaringan logistik yang andal di dunia yang semakin terhubung seperti saat ini. 

Beragam kejadian besar dunia seperti pandemi Covid-19, konflik geopolitik, dan bencana alam yang dipicu perubahan iklim, merupakan tantangan-tantangan yang harus dijawab oleh seluruh pemimpin dunia dan industri terkait. 

Studi UNCTAD menemukan bahwa negara-negara berkembang dengan bentang geografi kepulauan paling menderita akibat tantangan tersebut dengan rata-rata biaya logistik lebih tinggi 32 - 35 persen dari median global. 

Baca juga: Laba PIS Melejit 103 Persen berkat Strategi Bisnis yang Agresif

Kenaikan biaya logistik maritim mengakibatkan inflasi di negara berkembang lima kali lebih besar di kelompok negara tersebut.

“Berdasarkan penelitian kami, biaya logistik maritim mengakibatkan inflasi lima kali lebih tinggi di negara-negara berkembang,” ujarnya. 

Rebeca mengatakan, Indonesia paham betul mengenai tersebut. Dengan lebih dari 18.000 pulau, banyak penduduk di kepulauan merasakan konsekuensi dari mahalnya harga barang-barang kebutuhan harian mereka. 

“Kenyataan ini menekankan seberapa gentingnya kita untuk meningkatkan ketahanan, inklusivitas, dan keberlanjutan rantai pasokan kita di dunia,”  terangnya. 

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, sebagai Badan usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan menyediakan energi yang cukup di seluruh Indonesia.

"Ketahanan energi nasional yang terjangkau di seluruh Indonesia menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujarnya. 

Sesi di forum internasional yang digelar Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu dihadiri PIS, UNCTAD, dan beberapa pakar dan praktisi dari lembaga dan perusahaan internasional seperti Senior Ekonomi Bank Dunia Csilla Lakatos. 

Baca juga: PGN dan PIS Kolaborasi Bangun Infrastruktur, Moda Maritim, dan Pemanfaatan Energi Berbahan Bakar Rendah Karbon

Hadir pula Wakil Menteri Hubungan Internasional dan Kerja Sama Afrika Selatan Alvin Botes, Direktur Bank Pembangunan Islam Indonesia Amer Bukvic, Asisten Kepala Eksekutif/Pejabat Risiko Utama Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura Tan Hoe Soon, serta Sekretaris Negara Kementerian Perencanaan Kamboja Poch Bunnak, turut memperkaya diskusi mengenai isu logistik dan perdagangan di negara-negara berkembang.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). 

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Pertamina
Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Pertamina
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com