Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Kompas.com - 21/05/2024, 12:48 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.comPertamina New and Renewable Energy (NRE) memimpin transisi energi dan dekarbonisasi di Pertamina Group dengan fokus pada pengembangan bisnis rendah emisi. 

Hal itu disampaikan CEO Pertamina NRE John Anis dalam diskusi panel bertajuk “Indonesia’s Energy Transition Roadmap” di paviliun Indonesia dalam perhelatan World Water Forum ke-10 di Bali, Senin (20/5/2024).

Setelah Group of Twenty (G20), Indonesia kembali menjadi tuan rumah untuk acara forum skala global, yaitu World Water Forum ke-10 yang membahas isu-isu air. 

Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah menjadi bukti komitmen kuat Indonesia dalam isu lingkungan dan keberlanjutan. 

Tidak hanya tentang air, isu keberlanjutan lainnya menjadi menjadi topik diskusi dalam acara itu, salah satunya transisi energi. 

Baca juga: Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Dalam diskusi panel tersebut, John memaparkan inisiatif yang menjadi kontribusi Pertamina bagi peta jalan transisi energi di Indonesia.

"Dibentuknya Pertamina NRE merupakan bentuk komitmen Pertamina guna mendukung pemerintah menuju target Net Zero Emission (NZE),” ujarnya dalam siaran pers.

Pertamina sebagai badan usaha milik negara (BUMN) energi terbesar di Indonesia memiliki mandat menjaga ketahanan energi sekaligus mendukung aspirasi karbon netral pada 2060 dan tetap berorientasi pada pertumbuhan bisnis.

Hal tersebut dilakukan dengan menerapkan strategi pertumbuhan ganda, yaitu memperkuat bisnis eksisting dan membangun bisnis rendah karbon. 

Dalam presentasinya, John menyampaikan bahwa Pertamina NRE menjadi ujung tombak dalam strategi membangun bisnis rendah karbon. 

Baca juga: Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Sejumlah portofolio bisnis menjadi prioritas strategis Pertamina NRE, antara lain gas to power, geothermal, efisiensi energi, hidrogen bersih, dan energi terbarukan lain, seperti tenaga surya, angin, dan biomassa. 

Selain itu terdapat juga bisnis baterai, bisnis karbon, serta bioethanol

Pada 2029, Pertamina NRE menargetkan kapasitas dari geothermal dan energi terbarukan lainnya yang terpasang mencapai sekitar 6 gigawatt (GW), kapasitas produksi bioethanol mencapai sekitar 630.000 kilo liter (KL), kapasitas produksi hidrogen bersih mencapai sekitar 77.000 ton per tahun (ktpa), dan kurang lebih 19 juta ton CO2 kredit karbon diperdagangkan.

Beberapa inisiatif Pertamina yang dapat mendorong dekarbonisasi cukup signifikan untuk sektor hulu migas dan sektor industri lainnya, antara lain efisiensi energi, carbon capture and storage (CCS/CCUS), serta kredit karbon berbasis solusi alam (nature based solutions/NBS) maupun berbasis teknologi. 

Pertamina NRE juga telah memperdagangkan kredit karbon di bursa karbon dan transaksi perdagangan telah mencapai total volume sekitar 561.000 ton CO2 hingga saat ini. 

Baca juga: Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Pembeli kredit karbon berasal dari sektor industri pertambangan, perbankan, maupun penerbangan.

Untuk geothermal, Pertamina NRE melalui anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menargetkan kapasitas terpasang dari area geothermal yang dioperasikan sendiri mencapai 1,4 GW pada 2029. 

Saat ini, kapasitas geothermal PGE yang terpasang mencapai 672 MW dan akan meningkat secara agresif baik secara organik maupun anorganik. 

Pertamina NRE ke depan akan menjadi pemasok bioethanol untuk bahan bakar nabati yang diproduksi Pertamina, yaitu Pertamax Green. 

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, permintaan Pertamax Green pada 2034 diproyeksikan mencapai 51 juta KL.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyatakan, Pertamina mendukung penuh target pemerintah mencapai target NZE 2060 atau lebih cepat. 

Baca juga: Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Berbagai program inisiatif penurunan emisi itu dilakukan di seluruh bisnis, terutama melalui PNRE yang memiliki peran besar dalam transisi energi. 

"Inisiatif transisi energi dan dekarbonisasi terus berlanjut di seluruh lini usaha untuk menjaga sustainability energi di masa depan," katanya.

Pertamina secara konsisten menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), tidak saja dalam bentuk inisiatif bisnis, melainkan juga praktek bisnis yang berkelanjutan melalui implementasi aspek environmental, social, and governance (ESG).

Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Pertamina
Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Pertamina
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com