Lewat Upaya Berbagai Operasional Perusahaan, Pertamina Patra Niaga Kurangi Emisi Karbon 1,58 Juta Ton CO2eq 

Kompas.com - 07/02/2024, 17:39 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.comPertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon

Direktur Utama (Dirut) Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, komitmen itu dibuktikan dari keberhasilan Pertamina Patra Niaga mengurangi emisi karbon setara lebih dari 1,58 juta ton karbon dioksida ekuivalen (CO2eq) dari berbagai upaya reduksi emisi di lini operasional perusahaan. 

Dia menyebutkan, Pertamina Patra Niaga merupakan perusahaan energi yang saat ini masih dominan menyediakan energi fosil.

Namun, pihaknya memiliki komitmen untuk berkontribusi terhadap penurunan emisi lewat berbagai cara. 

“Untuk masyarakat dan industri, kami telah menyediakan bahan bakar lebih ramah lingkungan. Kami juga hadir sebagai partner dekarbonisasi untuk mitra bisnis, ada pula upaya mandiri dari lini operasional kami,” ujarnya dalam sairan pers, Rabu 97/2/2024).

Baca juga: Soal Pengganti Ahok di Pertamina, Wamen BUMN: Belum, Lagi Dipikirin

Adapun keberhasilan penurunan emisi terbesar bersumber dari pemanfaatan bahan bakar nabati atau biofuel, terutama penyaluran Biosolar B35 yang berkontribusi mengurangi emisi mencapai 1,57 juta ton CO2eq.

Sekitar 5.800 ton CO2eq lainnya bersumber dari penggunaan pebangkit listrik tenaga surya (PLTS) pada lokasi kerja dan gedung perkantoran, PLTS di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Green Energy Station (GES), penurunan emisi dari penukaran baterai motor listrik atau Battery Swapping Station, dan program efisiensi, seperti efisiensi energi, efisiensi air, dan program reduksi emisi lainnya. 

Riva mengatakan, upaya tersebut bisa memperlihatkan manfaat biofuel dalam mengurangi emisi. 

“Oleh karena itu ke depan kami akan terus aktif melanjutkan dan mengembangkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, upaya lain dari efisiensi juga akan terus ditingkatkan,” lanjut Riva.

Baca juga: Pertamina Telah Menyalurkan Kredit Bergulir hingga Rp 141,9 Miliar kepada 5.116 Pelaku UMKM Sepanjang 2023

Dengan hasil pengurangan emisi yang signifikan, pemanfaatan biofuel menjadi salah satu langkah besar dalam mengurangi emisi yang akan dilanjutkan dan diperluas pada 2024. 

Riva berharap, selain Biosolar B35, Pertamax Green 95 juga akan mengurangi emisi cukup besar.

Selain biofuel, Pertamina Patra Niaga juga mendorong distribusi bahan bakar rendah sulfur, misalnya penggunaan Pertamax Turbo dan Perta Dex yang kandungan sulfurnya sudah dibawah 50 ppm, setara EURO4. 

Lalu untuk mitra industri, Pertamina Patra Niaga juga menyalurkan Very Low Sulfur Fuel Oil (VLSFO) yang memiliki kandungan sulfur maksimum 0,5 persen yang sesuai standar untuk pelayaran internasional.

Riva mengatakan, upaya tersebut adalah cara Pertamina Patra Niaga menjadi solusi sekaligus mitra dekarbonisasi serta pengurangan emisi karbon dalam sektor energi. 

Baca juga: Bidik Ekspansi Global, Pertamina Geothermal Gandeng Perusahaan Turki

“Harapannya, langkah ini menjadi peran kami dalam mencapai cita-cita Indonesia Net Zero Emission (NZE) 2060,” ujarnya.

Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Pertamina
Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Pertamina
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com