KOMPAS.com - Menyambut keceriaan masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), PT Pertamina Patra Niaga (PPN) kembali menyiapkan Tim Satuan Tugas (Satgas) Nataru.
Peran Tim Satgas Nataru menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat, karena menurut prediksi, pergerakan masyarakat di masa kali ini meningkat 43 persen dibandingkan tahun lalu.
“Tim Satgas PPN aktif mulai 15 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024 menjadi tulang punggung kelancaran distribusi energi dan akan berupaya ekstra dalam memastikan seluruh kebutuhan bahan bakar minyak (BBM), liquefied petroleum gas (LPG), dan avtur masyarakat terpenuhi dengan baik,” jelas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PPN Harsono Budi Santoso dalam pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM Periode Nataru 2023/2024, Jumat (15/12/2023).
Baca juga: Energi Terbarukan Naik, Permintaan Batu Bara Dunia Diproyeksikan Turun
Secara rata-rata, diproyeksikan akan terjadi peningkatan konsumsi energi pada beberapa produk.
Pada produk gasoline atau bensin terjadi peningkatan sebesar 4 persen. Lalu, LPG rumah tangga baik subsidi 3 kilogram (kg) maupun non-subsidi diperkirakan akan meningkat sekitar 3 persen, serta kebutuhan avtur diprediksi meningkat 6 persen. Peningkatan ini dibandingkan dengan rata-rata penyaluran pada Oktober 2023.
Sementara itu, produk gasoil atau diesel akan mengalami penurunan seperti pada tren sebelumnya dengan proyeksi sekitar 3,6 persen, begitu pula dengan BBM industri diprediksi turun hingga 9 persen.
Baca juga: Suami Rekayasa Perampokan Usai Bunuh Istri di Sidoarjo, Hantam Kepala Korban dengan Tabung Gas
“Untuk memastikan pemenuhan atas proyeksi peningkatan konsumsi tersebut, PPN memastikan keandalan terminal, build up stock di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di jalur utama dan jalur alternatif serta SPBU Kantong di beberapa titik. Tambahan mobil tangki dan awaknya serta prioritasi menggeser mobil tangki ke jalur mudik utama,” kata Harsono Budi.
Persiapan awal yang dilakukan adalah memastikan stok aman. Ketahanan stok saat ini untuk Solar di angka 17 hari, Pertalite 19 hari, seluruh BBM non-subsidi di angka 38 – 76 hari, LPG 17 hari, dan avtur 26 hari.
Di seluruh lembaga penyalur, baik SPBU dan agen LPG, stok juga ditambah 2-3 hari dari normal untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi masyarakat.
Setelah stok aman, PPN juga menyiagakan 115 Terminal BBM, 30 Terminal LPG, lebih dari 7.400 SPBU, 667 SPBE, 4.972 agen LPG, dan 71 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).
Baca juga: Nadiem Dorong Peningkatan Kualitas SPBE di Lingkungan Kemendikbud
Layanan energi tambahan juga disiapkan, antara lain lebih dari 1.500 SPBU Siaga dan 4.700 outlet LPG Siaga 24 jam, 48 Kiosk Pertamina Siaga, 185 motoris, 202 mobil tangka standby, dan 19 Rumah Pertamina Siaga.
“Layanan tambahan ini akan kami tempatkan di jalur lintas utama, jalur tol, jalur rawan kemacetan atau bencana, dan lokasi wisata,” ujar Harsono Budi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/12/2023).
Selain itu, lanjut dia, PPN juga melakukan koordinasi penuh dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia Tbk, dan perbankan.
Baca juga: OJK Minta Perbankan Blokir Rekening Aktivitas Judi Online
Tak lupa, Harsono Budi mengatakan bahwa PPN akan berbagi keceriaan dengan masyarakat serta mempersiapkan loyalty program bagi pelanggan setia produk-produk berkualitas Pertamina.
“PPN akan berbagi dengan masyarakat di sekitar wilayah operasi kami. Untuk pelanggan setia, berbagai promo juga akan disiapkan dan bisa masyarakat lihat di aplikasi MyPertamina dan media sosial (medsos) @mypertamina. Jika memerlukan informasi lebih lanjut, masyarakat juga dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135,” jelasnya.
BPH Migas jadi Koordinator Posko Nasional Sektor ESDM
Sebagai informasi, BPH Migas kembali ditunjuk sebagai Koordinator Posko Nasional untuk Sektor ESDM untuk mengoordinasikan pengawasan, penyediaan, dan pendistribusian BBM, gas, listrik, serta antisipasi kebencanaan geologi guna menjaga keamanan selama perayaan Nataru.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Posko Nasional Sektor ESDM didukung oleh berbagai unit dan instansi terkait, baik internal dan eksternal.
Sebagai Ketua Posko Nasional Sektor ESDM, Kepala BPH Migas Erika Retnowati menjelaskan bahwa pasokan BBM dan LPG dipastikan aman menjelang Nataru.
“Kondisi ketahanan stok BBM dan LPG aman. BPH Migas mengharapkan semua pihak bersinergi agar pelaksanaan posko berjalan dengan lancar. Sinergitas ini tentu saja bukan hanya internal anggota posko, tetapi juga dengan stakeholder lainnya,” ucapnya.
Stakeholder lain yang dimaksud, yaitu Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Kemenhub untuk aktivitas transportasi perhubungan darat, laut dan udara, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), dan Jasa Marga terkait dengan kesiapan jalur tol dan fasilitas rest area di ruas tol, serta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).