Jamin Ketersediaan Energi, Pertamina Bentuk Satgas Natal dan Tahun Baru 2024

Kompas.com - 14/12/2023, 18:34 WIB
DWN,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 untuk menjamin ketersediaan energi bagi masyarakat di seluruh Indonesia selama libur Nataru.

Periode kegiatan Satgas Nataru Pertamina dimulai dari 15 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024.

Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat selama libur Nataru 2023-2024 diperkirakan mencapai 107,63 juta orang.

Rinciannya, sekitar 87,19 juta orang akan menggunakan jalur darat, 13,38 juta orang akan menggunakan jalur udara atau pesawat, dan 10,64 juta orang akan melalui jalur laut atau menggunakan kapal.

Baca juga: 19 Penumpang Kapal yang Mati Mesin di Ende Ditemukan Lemas

Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina Group siap untuk melayani masyarakat dalam merayakan Nataru 2024.

Satgas Nataru, kata dia, akan bertugas di seluruh lini operasional, mulai dari hulu, pengolahan hingga hilir.

Pertamina juga melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah (pemda), badan usaha milik negara (BUMN) lainnya, serta Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk memastikan distribusi energi berjalan dengan aman dan lancar.

"Satgas Nataru akan beroperasi mulai 15 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024. Pertamina akan siaga 24 jam untuk menjamin pasokan energi dan menjaga kelancaran distribusi energi dengan dukungan dan kerja sama dari instansi terkait," ujar Fadjar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (14/12/2023).

Baca juga: Wujudkan NZE, Pertamina Perkuat Komitmen Transisi Energi di Indonesia

Di sisi hulu, lanjut dia, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama anak usahanya terus menjaga produksi minyak dan gas bumi (migas) sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Sebagai hasilnya, produksi hulu migas berhasil mencapai 1.044 ribu barel minyak ekuivalen/setara minyak per hari (MBOEPD), melebihi dari 1 juta barel minyak per hari. Capaian ini didapat dari pengelolaan 42 blok yang dimiliki oleh perusahaan.

Di bidang pengolahan, Fadjar menjelaskan, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah mengamankan stok minyak mentah pada posisi yang aman dengan kapasitas pengolahan mencapai 1 juta barel per hari.

Seluruh produksi kilang, termasuk gasoline, gasoil, dan avtur, melampaui target yang telah ditetapkan, dengan kisaran antara 1–2 persen di atas target.

Baca juga: Ini Alasan Investor Ogah-ogahan Kembangan Energi Terbarukan di Indonesia

"Pertamina juga telah siaga dalam mendistribusikan energi dengan menyediakan 329 unit kapal, mulai dari pengangkut bahan bakar minyak (BBM), liquefied petroleum gas (LPG), avtur hingga minyak mentah, baik untuk pasar domestik maupun internasional. Semua kapal dioperasikan oleh PT Pertamina International Shipping (PIS)," jelas Fadjar.

Stok BBM hingga avtur dalam kondisi aman

Dari kiri ke kanan: Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional Hermansyah Y Nasroen, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso, Corporate Secretary PT Pelita Air Service Agdya Pratami Putri Yogandari, Corporate Secretary PT Perusahaan Gas Negara Tbk Rachmat Hutama, Corporate Secretary PT Pertamina International Shipping Aryomekka Firdaus.
DOK. Humas Pertamina Dari kiri ke kanan: Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional Hermansyah Y Nasroen, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso, Corporate Secretary PT Pelita Air Service Agdya Pratami Putri Yogandari, Corporate Secretary PT Perusahaan Gas Negara Tbk Rachmat Hutama, Corporate Secretary PT Pertamina International Shipping Aryomekka Firdaus.

Dalam kesempatan tersebut, Fadjar mengungkapkan bahwa secara nasional, stok BBM, LPG, dan avtur saat ini berada dalam kondisi aman.

Seluruh infrastruktur, kata dia, juga telah disiapkan yang meliputi 115 Terminal BBM, 30 Terminal LPG, lebih dari 7.400 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), 48.0000 agen atau outlet LPG, dan 71 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).

Baca juga: Resmi Turun, Simak Rincian Harga LPG Nonsubsidi 5,5 Kg dan 12 Kg

“Selama Satgas Nataru beroperasi, PT Pertamina Patra Niaga (PPN) sebagai subholding commercial & trading telah menyediakan layanan energi pendukung di jalur potensial, meliputi jalur tol, jalur wisata, dan jalur lintas utama,” imbuh Fadjar.

Layanan tersebut, lanjut dia, mencakup SPBU Siaga, agen dan outlet LPG Siaga, 48 Kiosk Pertamina Siaga, 185 Motorist, 202 Mobil tangki stand by (SPBU Kantong), serta fasilitas kesehatan (faskes) dan sarana istirahat di sekitar rest area dan lokasi wisata.

Selain itu, Pertamina melalui subholding gas, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) juga telah mengantisipasi kebutuhan gas yang diperkirakan mencapai 976 miliar british thermal unit per day (BBTUD) selama periode Nataru.

“Pertamina memberikan jaminan untuk penyaluran gas bumi kepada 3.019 pelanggan komersial dan industri, 1.967 pelanggan kecil, serta 834.165 pelanggan rumah tangga,” tutur Fadjar.

Baca juga: Kolaborasi Lintas Sektor Kunci Kemandirian Industri Farmasi

Di saat bersamaan, ia mengungkapkan, Pertamina juga mengoptimalkan infrastruktur gas bumi untuk pembangkit listrik serta menjaga penyaluran untuk pelanggan transportasi dengan memastikan kapasitas sebesar 177.750 liter setara premium (LSP) untuk Bahan Bakar Gas (BBG), Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), dan Mobil Refueling Unit (MRU).

“Pertamina, melalui Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), juga memastikan pasokan listrik dari sumber energi baru terbarukan tetap stabil selama periode tersebut. Saat ini, Pertamina mengelola kapasitas pembangkitan sebesar 672,5 megawatt (MW),” imbuh Fadjar.

Lebih lanjut, ia mengatakan, Pertamina juga meningkatkan jumlah penerbangan pesawat komersial Pelita Air menjadi 11 unit guna mendukung kelancaran pergerakan masyarakat.

Selain itu, kata Fadjar, kapasitas penumpang juga ditingkatkan dari 220.000 menjadi 241.000 per bulan.

Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Pergerakan Penumpang di Bandara Ngurah Rai Bali Diprediksi Capai 1 Juta

“Pelita Air melayani masyarakat dengan rute penerbangan dari Jakarta ke Padang, Pekanbaru, Palembang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin, dan Sorong,” ucapnya.

Sarana pendukung dari Pertamina

Tak hanya penerbangan, Fadjar menjelaskan bahwa Pertamina juga menyediakan sarana pendukung berupa layanan kesehatan melalui PT Pertamina Bina Medika-Holding Rumah Sakit (IHC).

Layanan kesehatan yang diberikan Pertamina, yaitu menyiagakan seluruh rumah sakit (rs) dan klinik kesehatan dari Aceh hingga Papua selama 24 jam per hari.

“Tindakan tersebut diambil untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan selama periode Nataru,” ujar Fadjar.

Baca juga: Mendesak, Digitalisasi untuk Perbaiki Layanan Kesehatan

Lebih lanjut, ia mengatakan, Pertamina melalui Patra Jasa sebagai anak usahanya yang bergerak di sektor hospitality, juga menyediakan beragam promo menarik bagi masyarakat yang membutuhkan akomodasi selama periode Nataru.

Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi terkait pelayanan atau ingin melaporkan ketersediaan energi dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135 sebagai lini terdepan layanan informasi masyarakat.

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi telah berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Pertamina
Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Pertamina
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com