KOMPAS.com- Ketua Advisory Board Universitas Pertamina (UPER) sekaligus Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, transisi energi dan program dekarbonisasi untuk keberlanjutan bumi sedang menghadapi tiga tantangan utama, yakni pendanaan, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM).
"Teknologi bisa bekerja sama dengan pihak lain. Pendanaan bisa diperoleh apabila ada sumber daya dan pasar, tetapi tidak dengan SDM. Oleh karena itu, kita perlu mengembangkan SDM di Indonesia, salah satunya melalui peran UPER," kata Nicke dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (9/11/2023).
Berdasarkan laporan LinkedIn Global Skills 2023, kebutuhan global terhadap green skills mencapai 40 persen, tetapi hanya 13 persen angkatan kerja yang dicari.
Pada 2023, terdapat kenaikan jumlah tenaga kerja sustainability hingga 12 persen. Kenaikan tersebut dinilai belum mampu memenuhi kebutuhan pekerja bidang sustainability yang meningkat 22,7 persen tiap tahunnya.
Sementara itu, Anggota Advisory Board Universitas sekaligus Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Tutuka Ariadji mendukung rencana pembangunan kampus vokasi UPER di Ibu Kota Negara (IKN).
Baca juga: Bantah Kelangkaan Minyak Tanah di Maluku Tenggara, Pertamina Pastikan Stok Aman
"Pendirian multi-campus di IKN akan mendayagunakan kekuatan jejaring Pertamina Group. Oleh karena itu, UPER harus mengoptimalkan proses hilir migas menjadi keunggulan komparatif di universitas," ujar Tutuka.
Selain itu, Djoko Santoso menilai, meskipun dunia menuju ke arah energi berkelanjutan, pendidikan bidang energi akan tetap relevan.
"Perkembangan ekonomi akan berdampak pada penggunaan energi yang lebih besar. Hal ini akan mengakibatkan peningkatan pada emisi per kapita. UPER berperan untuk mendidik SDM yang mampu mendukung transisi energi dan dekarbonisasi, sehingga sejalan dengan perwujudan Net Zero Emission (NZE)," ujar Djoko.
Adapun dalam acara tersebut, Nicke berbincang dengan para mahasiswa, salah satunya mahasiswa asal Papua peraih beasiswa Sobat Bumi Yuliana Meranti Bofra.
Baca juga: Produksi Migas Pertamina Hulu Mahakam Meningkat Per Kuartal III-2023
Yuliana mengatakan, kesempatannya menempuh pendidikan di UPER merupakan jalan untuk membangun wilayahnya di Kabupaten Tambrauw, Papua yang dikenal sebagai kabupaten konservasi.
Untuk diketahui, UPER terus mengupayakan pendidikan berkualitas melalui pengembangan kurikulum berbasis learning outcome dan sejumlah program lain yang dapat meningkatkan kapasitas lulusan untuk menjawab isu keberlanjutan.
Rektor UPER Wawan Gunawan mengatakan, melalui penerapan kurikulum pembangunan berkelanjutan, mahasiswa turut terlibat dalam kolaborasi riset bersama industri dan pengabdian masyarakat.
"Mereka disiapkan untuk menjadi lulusan yang kompetitif melalui program Lulusan Merah Putih, yakni program persiapan mahasiswa dengan memanfaatkan kesempatan berkarier di Pertamina Grup dengan sejumlah pelatihan dan mentoring dari pelaku industri," kata Wawan.
Senada, Vice President Corporate Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, kompetisi sustainability skills memiliki peran dalam mendukung visi NZE 2060 di Indonesia.
Baca juga: Ahok Diperiksa 6,5 Jam di KPK Terkait Dugaan Korupsi Eks Dirut Pertamina
"Sejalan dengan fokus di bidang sustainability, Pertamina melalui UPER mendorong penguasaan praktik berkelanjutan dari para mahasiswa untuk mewujudkan NZE," jelas Fadjar.
Rapat tersebut digelar pada 25 Oktober 2023 dan dihadiri oleh sejumlah Profesor, yakni Djoko Santoso, Widhyawan Prawiraatmadja, Abdul Haris, Mochamad Ashari dan Mulyono.
Sebagai informasi, UPER tengah membua peluang untuk berkuliah di UPER melalaui sejumlah jalur, seperti tes tertulis, tes nilai rapor, hingga seleksi nasional berbasis tes (SNBT).
Untuk informasi lengkap mengenai UPER bisa diakses melalui link berikut.
Pertamina sebagai perusahaan energi berkomitmen dalam mendukung NZE 2060 melalui program-program yang berdampak terhadap capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Baca juga: Berdayakan Perempuan, Ini Upaya Pertamina Dorong UMKM Indonesia Go Global