KOMPAS.com - PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali menggandeng mitra internasional untuk ekspansi di pasar global dan menggarap potensi bisnis lain dalam rangka mendukung pasokan dan ketahanan energi.
Hal tersebut dilakukan PIS melalui penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan BGN International, salah satu pemain energi global ternama.
Terdapat beberapa potensi kerja sama antara PIS dan BGN International, mulai dari kepemilikan bersama kapal very large gas carrier (VLGC), pengangkutan kargo liquid petroleum gas (LPG), penyewaan kapal, dan lainnya dengan kesediaan durasi kerja sama jangka panjang.
Kerja sama tersebut sekaligus akan menambah armada PIS untuk pengangkutan LPG berupa dua unit VLGC. Rencananya, unit ini akan mulai beroperasi pada kuartal I-2024 untuk dikelola bersama.
Baca juga: Konstruksi Bandara VVIP IKN Direncanakan Dimulai 1 November 2023
Untuk diketahui, kapal VLGC saat ini tengah dalam tahap penyelesaian proses konstruksi di galangan kapal Hyundai, Korea Selatan (Korsel).
Penambahan armada kapal VLGC diharapkan akan memperkuat posisi PIS yang saat ini memiliki 97 kapal di sektor industri maritim regional.
Sebagai informasi, BGN International perusahaan trading LPG terbesar dunia yang bermarkas di Dubai. Perusahaan yang telah beroperasi di 23 negara ini merupakan pemasok utama LPG ke Indonesia.
BGN International sendiri juga tengah menambah aset maritimnya dengan armada kapal LPG yang terus bertumbuh.
Baca juga: Rusia Klaim AS dan Inggris Bantu Ukraina Serang Armada Laut Hitam di Crimea
Untuk diketahui, penandatanganan kerja sama PIS dan BGN International dilakukan dalam gelaran Abu Dhabi International Petroleum and Conference (ADIPEC) 2023.
Mengangkat tema “Decarbonising Faster Together,” ADIPEC 2023 di Paviliun Indonesia itu digawangi oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas).
Dalam penandatanganan kolaborasi oleh Chief Executive Officer (CEO) PIS Yoki Firnandi dan Group CEO BGN Rüya Bayegan itu juga disaksikan oleh beberapa pihak terkait.
Pihak terkait yang dimaksud, yaitu Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Komisaris PT Pertamina (Persero) Iggi H Achsien, Tenaga Ahli Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nanang Untung, Staf Khusus (Stafsus) Menteri ESDM Tri Haryo Susilo, dan pemangku kepentingan lainnya.
CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan, kolaborasi untuk bisnis VLGC dan pengangkutan kargo LPG dengan BGN merupakan salah satu wujud semangat PIS.
“Kolaborasi ini merupakan salah satu wujud semangat PIS untuk ekspansi bisnis di komoditas LPG guna memperkuat ketahanan energi sekaligus meningkatkan porsi non-captive market PIS,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (4/10/2023).
Pada kesempatan yang sama, Group CEO BGN Rüya Bayegan mengatakan, pihaknya unggul dalam menjalin kemitraan bisnis yang kuat dan sangat senang untuk menjalankan bisnis bersama PIS.
Baca juga: Hari Maritim Sedunia, IMO Pastikan Komitmen Keberlanjutan
“Kolaborasi BGN dengan PIS akan semakin meningkatkan armada maritim kami untuk memfasilitasi pertumbuhan bisnis perdagangan energi kami, memperkuat posisi sebagai perusahaan papan atas trader LPG, serta pendukung sistem energi Indonesia,” imbuhnya.
PIS dan BGN turut meramaikan gelaran ADIPEC 2023 yang merupakan forum eksibisi dan konferensi pemain-pemain minyak dan gas bumi (migas) dunia.
ADIPEC 2023 mencatat keikutsertaan lebih dari 2.200 perusahaan dari 30 negara di dunia dengan total peserta mencapai lebih dari 15.000 delegasi.