Dukung Indonesia Jadi Poros Karbon Dunia, PIS Siapkan Strategi Turunkan Emisi

Kompas.com - 02/10/2023, 11:34 WIB
DWN,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seiring dengan peluncuran bursa karbon Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi), PT Pertamina International Shipping (PIS) mendukung pengurangan emisi karbon untuk langkah melawan krisis iklim.

Langkah dan kontribusi nyata PIS dalam mengurangi emisi karbon dipaparkan langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) PIS Yoki Firnandi dalam diskusi bertajuk “Decarbonize the Transport and Logistic Sectors” dalam rangkaian acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2023, Selasa (26/9/2023).

Yoki memaparkan, berdasarkan data yang diterbitkan oleh United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), industri shipping dunia tercatat berkontribusi hingga 3 persen dalam emisi karbon.

Baca juga: Otorita IKN: Enggak Gampang Punya Punya Komitmen Perubahan Iklim, Nol Emisi Karbon 2030

Sementara itu, Organisasi Maritim Internasional atau International Maritime Organization (IMO) juga telah mengeluarkan peta jalan untuk pengurangan emisi karbon dunia.

“Targetnya adalah pengurangan emisi sebesar 30 persen di 2030, lalu bertahap menjadi 80 persen pada 2040 dan Net Zero Emission (NZE) 2050,” ujar Yoki dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (2/10/2023).

Lebih lanjut, ia mengatakan, PIS juga telah menyusun roadmap bisnis yang sesuai dengan regulasi termasuk untuk mewujudkan target NZE 2060.

Langkah nyata yang telah dilakukan antara lain adalah pemanfaatan kapal dual fuel atau berbahan bakar ganda yang lebih ramah lingkungan.

Baca juga: Pertamina Suplai Bahan Bakar Ramah Lingkungan ke PPA Group

Di samping itu, penerapan teknologi efisiensi energi pada armada dan aset-aset PIS juga menjadi upaya penting untuk menekan jejak karbon.

“PIS juga memiliki kapal gas yang bisa mengangkut kargo ammonia, dan juga kapal-kapal yang bisa mengangkut petrochemical dan kargo selain turunan minyak bumi dan gas (migas), ini adalah bukti PIS mengakomodasi rantai pasok energi masa depan,” jelas Yoki.

Chief Executive Officer (CEO) PIS Yoki Firnandi dalam diskusi bertajuk ?Decarbonize the Transport and Logistic Sectors? di rangkaian acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2023, Selasa (26/9/2023).

DOK. Humas Pertamina Chief Executive Officer (CEO) PIS Yoki Firnandi dalam diskusi bertajuk ?Decarbonize the Transport and Logistic Sectors? di rangkaian acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2023, Selasa (26/9/2023).

Ia mengungkapkan bahwa setidaknya terdapat empat tantangan dalam penurunan emisi di sektor logistik maritim.

Pertama, kata Yoki, soal ketersediaan teknologi. Kedua, terkait kesediaan konsumen menanggung biaya.

Baca juga: Cara Memperbanyak Tanaman Peperomia tanpa Biaya

Ketiga, mengenai akses pendanaan atau mobilisasi finansial kepada pelaku industri, dan terakhir adalah kepastian dan kejelasan regulasi,” imbuhnya. 

Seperti diketahui, pekan lalu Presiden Jokowi meluncurkan Bursa Karbon Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jokowi mengatakan, keberadaan Bursa Karbon Indonesia merupakan kontribusi Indonesia untuk membantu pengurangan dampak perubahan iklim.

“Ini adalah kontribusi nyata Indonesia untuk berjuang bersama dunia melawan krisis iklim. Hasil dari perdagangan ini akan diinvestasikan kembali pada upaya menjaga lingkungan, khususnya melalui pengurangan emisi karbon,” ujarnya.

Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Pertamina
Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Pertamina
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com