KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menjalin kerja sama dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk mengembangkan Pertamina Sustainable Energy Center (Pusat Energi Berkelanjutan) di Ibu Kota Nusantara ( IKN).
Pengembangan itu untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) Pemerintah Indonesia serta mewujudkan komitmen dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Pertamina dengan OIKN di lokasi pembangunan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023).
Penandatanganan dilakukan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Kepala OIKN serta disaksikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju di sela-sela kunjungan presiden ke IKN.
Nicke mengungkapkan, pengembangan kawasan Pertamina Sustainable Energy Center berada dilakukan di Wilayah Perencanaan (WP) 5, IKN.
Baca juga: Giliran Menteri ESDM Minta Pertamina Lepas Sumur Migas Idle
Kawasan itu akan dilengkapi sejumlah fasilitas, antara lain Pertamina Sustainability Academy, Pertamina Training Institute, dan Pertamina Research and Innovation Center for Sustainable and Low Carbon Technologies, Pertamina Vocational Education Center, Shared Green Infrastructure, Laboratorium, dan Sustainability Start-up Hub.
“Pertamina Sustainable Energy Center ini merupakan langkah untuk mendukung program NZE Pemerintah tahun 2060. Pertamina akan mengembangkan pusat riset, green dan low carbon technology untuk Indonesia,” jelasnya dalam siaran pers.
Nicke menambahkan, Pertamina juga akan mengembangkan proyek Nature-Ecosystem Based Solution (NEBS) yang merupakan strategi memanfaatkan potensi alam IKN yang berada di kawasan hutan.
Dengan demikian, potensi alam tersebut dapat dimanfaatkan untuk konservasi, restorasi, dan pengelolaan ekosistem berkelanjutan di seluruh kawasan IKN.
Baca juga: Pertamina Dukung Pertumbuhan Ekonomi Kreatif dan Pemberdayaan UMKM melalui Energi Terbarukan PLTS
Telebih, penggunaan energi dari hutan di kawasan IKN dapat menyumbang negative emission sehingga mempercepat target NZE.
Nicke menyebutkan, selain kaya dalam pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, Pertamina juga mempersiapkan kompetensi pekerja profesional di industri energi hijau di IKN.
“Pertamina Sustainable Energy Center akan menjadi pusat riset dan edukasi yang fokus dalam pengembangan industri energi hijau, rendah karbon, dan energi baru terbarukan dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan global dan berbagai universitas di dunia,” ujar Nicke.
Dia mengatakan, dengan berbagai fasilitas terintegrasi, Pertamina akan menyiapkan generasi masa depan yang mampu melahirkan inovasi dan teknologi energi hijau untuk mendukung pencapaian target Indonesia menuju NZE 2060.
“Ini juga merupakan salah satu persembahan Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi untuk mewujudkan kemandirian energi nasional,” katanya.
Pada tahap pengembangannya nanti, Pertamina juga akan melakukan pengembangan fasilitas pendukung berupa community hub, di antaranya conference hall, gedung perkantoran dan bisnis, hotel, community center, rumah sakit, dan lainnya.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi juga berkomitmen mendukung target NZE 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.