KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) bersama pemerintah daerah (pemda) dan aparat kepolisian bergerak cepat mengecek langsung ketersediaan liquified petroleum gas (LPG) bersubsidi 3 kilogram (kg).
Pengecekan tersebut dilakukan Pertamina melalui inspeksi mendadak (sidak) dan pemantauan di 255 titik untuk memastikan pasokan di daerah aman serta tepat sasaran.
Sidak dan pemantauan dilakukan hingga tingkat pangkalan di seluruh wilayah di Indonesia, mulai dari Sumatera Bagian Utara ada lima titik, Sumatera Bagian Selatan tujuh titik, Jawa Bagian Barat 83 titik, Jawa Bagian Tengah 78 titik, Jawa Timur (Jatim) dan Bali 16 titik, Kalimantan 59 titik, dan Sulawesi tujuh titik.
PT Pertamina Patra Niaga (PPN) selaku Subholding Commercial and Trading (SH C&T) Pertamina berkolaborasi dengan pihak terkait, yakni pemda, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan Kepolisian Daerah (Polda) dalam melaksanakan sidak dan pantauan di lapangan secara langsung.
Baca juga: Empat Kapal Gas Pertamina Dapat Kontrak Sewa Rp 740,15 Miliar
Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa Pertamina secara proaktif memantau dan melakukan langkah-langkah positif seperti sidak dan operasi pasar apabila diperlukan.
Hal tersebut, kata dia, dilakukan dalam rangka memastikan pasokan LPG 3 kg aman dan penyaluran kepada masyarakat yang membutuhkan bisa tepat sasaran.
Pemantauan distribusi LPG bersubsidi juga dilakukan Pertamina pusat di daerah-daerah melalui Pertamina Integrated Enterprise and Data Command Centre (PIEDCC) dan kunjungan langsung Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati ke sejumlah daerah.
Menurut Fadjar, hasil dari sidak dan operasi pasar yang telah dilakukan menunjukkan dampak positif.
Baca juga: Elpiji 3 Kg Sulit Didapat di Balikpapan, Pertamina Gelar Operasi Pasar di Kelurahan
Pasokan LPG 3 kg di beberapa daerah dalam kondisi aman dan terkendali tanpa adanya kekurangan suplai dan tidak terjadi antrean.
"Kami terus melakukan pemantauan lapangan secara serentak di seluruh wilayah kerja dan setelah itu langsung melakukan operasi pasar bagi daerah yang memerlukan. Dampaknya baik, di banyak daerah pasokan aman,” ujar Fadjar.
Pertamina juga terus melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat agar LPG bersubsidi hanya digunakan bagi masyarakat sesuai sasaran yang ditetapkan pemerintah, yakni kelompok kurang mampu dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Baca juga: Pemprov Babel Gelar Festival UMKM, 40 Pelaku UMKM Ikut Ramaikan
"Bagi masyarakat mampu yang masih menggunakan LPG 3 kg agar beralih ke LPG nonsubsidi, agar saudara-saudara kita yang membutuhkan tetap dapat menggunakan haknya," imbuh Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong berbagai program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.