KOMPAS.com -- PT Pertamina (Persero) melaksanakan kegiatan Project Financing Closing Ceremony Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan di Ballroom Grha Pertamina, Jumat (23/6/2023). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari langkah percepatan penyelesaian RDMP Kilang Balikpapan yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN).
Kegiatan tersebut menjadi batu pijakan penting dalam perkembangan proyek tersebut. Pasalnya, Pertamina berhasil memperoleh dukungan pendanaan dengan nilai lebih kurang 3,1 miliar dollar Amerika Serikat (AS).
Pendanaan dipercayakan oleh para lender, yakni export credit agency, seperti KEXIM, K-SURE, SACE, dan US EXIM, serta 22 institusi perbankan. Pendanaan diberikan kepada Subholding Refining and Petrochemical Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Balikpapan sebagai anak usaha PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).
Pada acara Closing Ceremony Project Financing RDMP Kilang Balikpapan, Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury mengatakan bahwa dengan dukungan pendanaan ini Pertamina dapat menyelesaikan RDMP Kilang Balikpapan. Terselesaikannya proyek RDMP tersebut akan memberi dampak positif pada ketahanan energi nasional.
Baca juga: Pertamina Balikpapan Berhasil Angkat Peralatan Alkylation Reactor Proyek RDMP
"Keberhasilan pembiayaan proyek RDMP Kilang Balikpapan ini tentunya merupakan suatu prestasi untuk Pertamina. Selamat untuk PT KPI dan seluruh tim. Ini merupakan project financing terbesar di Indonesia sampai dengan saat ini," ungkap Pahala dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu.
Menurutnya, capaian dalam project financing ini membuktikan citra Pertamina sebagai perusahaan energi global yang tepercaya dan mampu memberikan jaminan kepada lender.
Lebih lanjut, Pahala menyampaikan arahan agar Pertamina dapat menjaga kepercayaan dari para lender dengan menyelesaikan proyek sesuai dengan lini waktu yang ditentukan.
Sebagai informasi, proyek RDMP Kilang Balikpapan merupakan PSN yang penting untuk menjamin ketahanan energi nasional. Kilang tersebut akan berperan meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah dari 260.000 barrel per hari menjadi 360.000 barrel per hari.
Kilang tersebut juga digunakan untuk mengolah bahan bakar minyak (BBM) yang ramah lingkungan dan minim emisi gas buang dengan standar EURO V. Nantinya, Kilang tersebut diharapkan dapat meningkatkan angka Nelson Complexity Index atau kemampuan kilang mengolah bottom product sebanyak mungkin, dari 3,7 menjadi 8.
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Balikpapan Feri Yani menyampaikan bahwa kerja sama dengan para mitra akan mendorong percepatan penyelesaian proyek. Ia pun mengungkapkan terima kasih kepada seluruh tim yang terlibat dalam pencapaian target progres proyek.
"Kerja tim yang solid dan dedikasi mereka yang luar biasa dapat memastikan kelancaran proyek. Mereka telah menunjukkan dedikasi, bahkan pada masa pandemi sehingga progres proyek konstruksi atau engineering procurement construction (EPC) per Juni 2023 sudah mencapai 74,03 persen," ujar Feri.
Baca juga: Pertamina Tuntaskan 9 Milestone, Proyek Pengembangan Kilang Balikpapan Lampaui Target
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa RDMP Kilang Balikpapan akan menjadi salah satu pilar ketahanan energi di wilayah Indonesia bagian tengah. Kilang dapat memasok energi tidak hanya untuk kebutuhan di Kalimantan, tapi juga sebagian Sumatera dan Sulawesi. Bahkan, pasokannya bisa sampai ke Papua.
Fadjar juga menyampaikan bahwa RDMP Kilang Balikpapan ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung Net Zero Emission (NZE) 2060.
"Nantinya dengan peningkatan kemampuan kilang, Pertamina akan dapat memproduksi BBM yang lebih ramah lingkungan dan ini tentunya mendukung capaian NZE Indonesia," jelas Fadjar.
Sebagai informasi, PT KPI merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
PT KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG.
Baca juga: Pertamina Jalin Kerja Sama dengan Air Liquide Kembangkan Teknologi CCU di Kilang Balikpapan
PT KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara profesional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik.
Acara Closing Ceremony Project Financing RDMP Kilang Balikpapan juga dihadiri oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini, dan Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Isnanto Nugroho S.
Selain itu, turut hadir juga Direktur K-Sure Park Sig-weon, Vice President and Head of Project Finance Group K-EXIM Kim Hyung-jun, Head of APAC SACE Marco Ferioli, beserta 22 perwakilan dari bank komersial.