KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II (AP II) melalui anak usahanya, PT Angkasa Pura Aviasi tengah melakukan penataan, pengembangan terminal, dan perbaikan total seluruh fasilitas di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) guna memastikan kenyamanan traveler dan meraih capaian kinerja sesuai target.
Sebagai upaya meningkatkan kapasitas terminal penumpang dalam waktu singkat, PT Angkasa Pura Aviasi selaku pengelola Bandara Kualanamu saat ini tengah menjalankan program Immediate Capacity Augmented (ICA).
President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, peningkatan kapasitas terminal secara cepat diperlukan untuk mengakomodir pertumbuhan rute internasional yang cepat. Hal ini sekaligus untuk memastikan kelancaran flow di area domestik dan internasional.
“Program ICA merupakan inovasi untuk meningkatkan kapasitas terminal secara cepat sebelum dilakukan program pengembangan terminal yang lebih besar,” ujarnya seperti yang dimuat dalam laman angkasapura2.co.id, Kamis (29/9/2022).
Peningkatan kapasitas melalui ICA, lanjut Awaluddin, dilakukan dengan penataan ulang terminal domestik dan internasional melalui maksimalisasi dan optimalisasi aset yang ada untuk memastikan kenyamanan penumpang pesawat.
Baca juga: Sudah Berlaku di Bandara Soekarno-Hatta, Penumpang Pesawat Domestik Wajib Vaksin Booster
Selain peningkatan kapasitas terminal, sebut Awaluddin, program ICA juga akan menyentuh redesign dari desain interior agar Bandara Kualanamu terlihat berbeda dan lebih baik dari sebelumnya.
Lebih lanjut, Awaluddin mengungkapkan bahwa saat ini permintaan penerbangan internasional dari dan ke Bandara Kualanamu sudah cukup tinggi.
“Program AP II menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional direspons baik. Sejumlah maskapai menyatakan kesiapannya,” ujarnya.
Bahkan, kata Awaluddin, Lion Air saat ini pun sudah menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional untuk penerbangan umrah.
Adapun keberangkatan jemaah umrah pengguna Lion Air dari kota-kota lain di Sumatera akan dipusatkan di Bandara Kualanamu untuk menuju Jeddah.
Baca juga: Bandara Jeddah Bolehkan Bawa Zamzam Lima Liter, Kemenag: Jemaah Dibagikan di Debarkasi
Seperti diketahui, Bandara Kualanamu rencananya akan disiapkan menjadi bandara hub penerbangan internasional di wilayah barat Indonesia.
Oleh karenanya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pengembangan Bandara Kualanamu harus memenuhi beberapa target.
Pertama, Bandara Kualanamu harus mampu menjadi bandara hub internasional. Kedua, harus bisa meningkatkan market share di pasar rute internasional di kawasan ASEAN.
Ketiga, Bandara Kualanamu harus dapat mempercepat pengembangan rute internasional dari dan ke Asia Selatan.
“Pengembangan Bandara Kualanamu juga harus dapat mengembangkan kapasitas, mewujudkan kawasan Aerocity, dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor penerbangan nasional melalui pertukaran personel atau employee exchange di antara bandara-bandara AP II dan GMR Airports Limited (GAL),” jelasnya saat berkunjung ke Bandara Kualanamu pada Sabtu (24/9/2022).
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura Aviasi Achmad Rifai mengungkapkan, kapasitas Bandara Kualanamu dapat ditingkatkan melalui program ICA.
Melalui program ICA, ia menargetkan peningkatan kapasitas Bandara Kualanamu sebesar 15 juta pada 2024 dari jumlah saat ini hanya 10 juta penumpang.
“Kapasitas total terminal ditingkatkan menjadi 15 juta penumpang pada 2024. Adapun area terminal domestik dan internasional akan lebih luas, sehingga total luas terminal menjadi 108.150 meter persegi (m2) dari saat ini 103.650 m2,” ujar Rifai.
Sejalan dengan program ICA, lanjut dia, PT Angkasa Pura Aviasi juga akan menerapkan sejumlah fasilitas modern di terminal domestik maupun internasional.
Salah satu fasilitas baru dan modern tersebut adalah Automated Tray Retrieval Systems (ATRS) di titik security check point (SCP) untuk pengelolaan tray atau baki secara otomatis.
Selain itu, PT Angkasa Pura Aviasi juga melakukan peningkatan kapasitas sistem teknologi informasi dan komunikasi, termasuk infrastruktur Airport Operational Database (AODB).
Baca juga: Bukan Lion Air Group, Ini Profil PT Angkasa Transportindo Selaras
Lebih lanjut Rifai menuturkan, pihaknya saat ini juga tengah menjalankan berbagai program untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, antara lain beautifikasi terminal dan perbaikan total seluruh fasilitas.
“Perbaikan total seluruh fasilitas mencakup toilet, customer service desk atau information desk, penggantian lantai di beberapa titik, perbaikan area bermain anak, perbaikan pos keamanan, perbaikan lokasi parkir kendaraan dan fasilitas-fasilitas lainnya untuk kenyamanan traveler,” jelasnya.
Sebagai informasi, program ICA dijalankan sebelum dimulainya pengembangan tahap satu secara menyeluruh di Bandara Kualanamu.
Pengembangan tahap satu akan memperluas terminal penumpang dari 108.150 m2 menjadi 163.944 m2 dengan kapasitas hingga 20 juta penumpang per tahun.
Baca juga: Gedung Terminal Penumpang di Pelabuhan Sanur Mulai Dibangun
Selanjutnya pengembangan tahap dua akan memperluas terminal menjadi 192.453 m2 dengan kapasitas 30 juta penumpang per tahun.
Pada tahap tiga akan memperluas terminal menjadi 317.783 m2 dengan kapasitas 50 juta penumpang per tahun, dan tahap empat memperluas terminal menjadi 400.018 m2 dengan kapasitas 65 juta penumpang per tahun.