KOMPAS.com — Bandara Internasional Soekarno-Hatta kembali diakui sebagai salah satu bandara terbaik di dunia oleh Skytrax.
Hal itu menambah panjang prestasi bandara di Indonesia setelah sebelumnya enam bandara lain, yakni Sultan Thaha Jambi, Depati Amir Pangkal Pinang, Sultan Mahmud Baddaruddin II Palembang, Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Silangit Siborong-Borong, dan Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang yang berada di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II juga didaulat sebagai bandara terbaik versi Airport Council International 2019.
Adapun peningkatan pelayanan di Bandara Soekarno-hatta ini diakui oleh Skytrax. Dalam daftar 100 bandara terbaik di dunia yang tercantum dalam Skytrax World Airport Awards 2019, Bandara Internasional Soekarno-Hatta berhasil naik ke peringkat ke-40 atau menjadi Top 40 World’s Best Airport in the World.
Jika dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya, posisi tersebut terus merangkak naik. Pada 2018 ada di peringkat ke-45, lalu pada 2017 di peringkat ke-44, dan pada 2016 di peringkat ke-63.
Sebagai informasi, peringkat yang diraih Soekarno-Hatta juga lebih baik dibandingkan dengan bandara internasional milik negara lain, seperti Bangkok Suvarnabhumi yang berada di peringkat ke-46, Toronto Pearson di peringkat ke-50, Kuala Lumpur Malaysia di posisi ke-54, Los Angeles di posisi ke-71, Boston Logan di peringkat ke-80, dan Prague yang berada di posisi ke-97.
Selain naik peringkat, Jakarta atau Bandara Soekarno Hatta juga masuk kategori Bandara Terbaik 2019 yang melayani 60-70 juta penumpang versi Skytrax. Pada kategori ini, Jakarta masuk peringkat keenam.
Penghargaan lain yang juga diraih Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah Top 10 Best Airport Staff in Asia 2019.
Skytrax World Airport Awards 2019 sendiri merupakan survei yang menilai kepuasan traveler terhadap pelayanan dan fasilitas pada 550 bandara di seluruh dunia.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan ini merupakan apresiasi dari para traveler seiring dengan hasil Skytrax World Airport Awards 2019.
Ia menuturkan bahwa ini merupakan bentuk dari kerja keras dan komitmen dari seluruh stakeholder Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Seluruh elemen membantu meningkatkan pelayanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, mulai dari internal AP II hingga maskapai, bea dan cukai, imigrasi, karantina, kepolisian, ground handling, airnav, TNI, Polri, dan stakeholder lainnya. Kami ucapkan terima kasih atas peran mereka sehingga pelayanan di bandara meningkat,” ujar Awaluddin dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/3/2019).
Ia juga menuturkan bahwa ke depannya, pihaknya akan menargetkan peringkat Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk masuk dalam daftar 30 besar bandara terbaik di dunia.
"Targetnya agar peingkat dapat terus meningkat sehingga dapat selalu menjadi etalase yang membanggakan bagi Indonesia,” kata Awaluddin.
Saat ini, berbagai fasilitas baru saat ini juga telah tersedia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta guna meningkatkan pelayanan bagi para traveler.
Fasilitas tersebut antara lain Kalayang atau Skytrain yang memudahkan perpindahan penumpang antarterminal, kereta bandara, Wi-Fi berkecepatan tinggi, baggage handling system terkini yang menjamin ketepatan waktu pengantaran bagasi, beragam tenant, adanya pelayanan cepat oleh staf bandara menyusul diluncurkannya Digital Officer with Digital Device (DODD).
Di samping itu, traveler juga dapat dengan mudah mencari tahu beragam informasi terkait Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui aplikasi "INairPort".
Sebagai informasi, aplikasi tersebut dapat digunakan untuk mobile check-in, melihat jadwal penerbangan, melihat jadwal transportasi publik, mengetahui tenant komersial di bandara, melaporkan kehilangan barang atau tas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Kami optimistis pelayanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan semakin membaik seiring dengan tuntasnya proyek runway ketiga dan east cross taxiway dalam waktu dekat. Kedua infrastruktur itu akan membuat jumlah penerbangan semakin banyak dan lancar,” ujar Awaluddin.