KOMPAS.com – “Saka Pitu” jadi falsafah yang diangkat oleh PT Angkasa Pura II (Persero) dalam membangun Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Tegal Arum untuk mendukung peningkatan ekonomi pedesaan. Balkondes ini berlokasi di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Pada dasarnya “Saka Pitu” merupakan falsafah hidup bagi manusia yang terdiri dari dua kata, yakni Saka dan Pitu.
"Saka" berarti tiang yang melambangkan pendirian teguh bagi masyarakat Jawa dalam menjalankan kehidupan. Sedangkan "Pitu" berarti tujuh yang mengandung makna tujuh tuntunan dan nasehat bagi masyarakat Jawa (Pitutur, Pituwas, Pituhu, Pituduh, Pitungan, Pituna, Pitulungan).
Balkondes Tegalarum merupakan program Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat desa khususnya di wilayah Kecamatan Borobudur.
Hal itu sesuai dengan target pemerintah mendatangkan wisatawan mancanegara sebanyak 2 juta orang di Kawasan Borobudur dan sekitar wilayah Jogjakarta, Solo, Semarang (Joglosemar) pada 2019.
Kehadirannya, kata dia juga merupakan langkah awal bagi warga Desa Tegalarum untuk menunjukkan potensi-potensi lokal yang dapat meningkatkan perekonomian warga setempat.
“Kami berharap apa yg dikontribusikan Angkasa Pura II bisa membawa kemajuan tidak hanya dari sisi ekonomi melalui pengembangan kegiatan UMKM tapi juga konsep berpikir untuk selalu menjadi daerah yang lebih baik", ujar Awaluddin lewat siaran tertulis, Kamis (20/9/2018).
Warga sekitar pun antusias dengan adanya Balkondes ini. Sejak prosesi peletakan batu pertama pada April lalu, warga sekitar turut berpartisipasi dalam membangun Balkondes Tegal Arum.
Kepala Kecamatan Borobudur Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan hadirnya Balkondes menjadi kebahagiaan bagi warga Tegalarum dan menjadi wadah bagi mereka untuk menyalurkan potensi kekayaan alam Tegal Arum.
“Angkasa Pura II tidak salah membangun Balkondes di wilayah kami karena seluruh desa di Kecamatan Borobudur semuanya merupakan desa wisata yang punya potensi unik di masing-masing daerah. Harapan saya, warga Tegalarum ikut berperan aktif dalam menghidupkan Balkondes", ucap Nanda.
Balkondes Tegal Arum menjadi balkondes ke -18 yang telah terealisasi. Balkondes ini dilengkapi dengan 17 kamar dengan kapasitas 34 orang serta fasilitas penunjang lainnya, antara lain home stay kecil, home stay besar, shower, toilet disabilitas, toilet umum, hingga wi-fi.
Ke depannya, Balkondes Tegal Arum diproyeksikan menjadi digital village heritage atau digital heritage homestay, yakni kompleks desa wisata yg memadukan teknologi digital dengan keunikan suasana pedesaan dalam berbagi kegiatan budaya, kesenian, UMKM, pendidikan dan agro wisata.