KOMPAS.com – PT Elnusa Petrofin (EPN) anak usaha PT Elnusa Tbk (ELSA) terus berupaya mewujudkan pilar Petrofin Pintar yang memiliki fokus pada pendidikan melalui pelatihan dan pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat.
Paling baru, Elnusa Petrofin menggulirkan program corporate social responsibility (CSR) Budi Daya Maggot Black Soldier Fly (BSF) untuk mendukung upaya penanganan dan pengelolaan sampah organik di Siantan Hulu Pontianak.
Head of Corporate Communication and BoD Support Putiarsa Bagus Wibowo mengatakan, pemilihan program CSR Budi Daya Maggot BSF merupakan upaya Elnusa Petrofin dalam mendukung kebersihan di wilayah sekitar operasional.
“Program CSR Budi Daya Maggot BSF juga dapat menjadi salah satu upaya peningkatan ekonomi masyarakat Siantan Hulu,” ujarnya yang bertanggung jawab atas kegiatan CSR dan Sustainability Elnusa Petrofin dalam siaran pers, Selasa (20/9/2022).
Baca juga: Dorong Inovasi Armada Mobil Tangki, Elnusa Petrofin Gelar Diskusi bersama Hino Motors Sales
Selain itu, kata Putiarsa, CSR Budi Daya Maggot menjadi bentuk dukungan Elnusa Petrofin kepada PT Pertamina Patra Niaga yang telah memulai kegiatan CSR terintegrasi melalui program Katana Pangeran (Kampung Tanggap Bencana, Penggerak Kesadaran Lingkungan) 27 di wilayah tersebut.
Kegiatan tersebut digelar pada Senin (19/9/2022) di Siantan Hulu yang merupakan wilayah ring 1 kantor operasional Elnusa Petrofin unit Integrated Terminal Pontianak.
Pelaksanaan program CSR Budi Daya Maggot BSF atau lalat hitam merupakan salah upaya dalam menjawab kebutuhan warga.
Setiap bulan, warga Siantan Hulu menghasilkan sampah organik dan belum memiliki penanganan khusus.
Budi daya maggot pun menjadi upaya alternatif untuk menjawab isu penanganan sampah secara cepat dan sebagai pendorong peningkatan ekonomi warga melalui hasil pengelolaan maggot yang dapat dijual.
Baca juga: Lewat Petrofin Peduli CSR Awards, Kualitas CSR Elnusa Petrofin Diharapkan Meningkat
Maggot adalah salah satu serangga yang dalam perkembangannya membutuhkan sampah untuk berkembang. Serangga ini mampu mengurangi sampah organik sebanyak 800 kg per bulan di Siahan Hulu.
Program CSR Budi Daya Maggot ini diperuntukkan untuk 40 kelompok warga yang telah terbentuk.
Bantuan yang diberikan berupa bibit, rumah produksi, hingga pendampingan sampai warga Siantan Hulu mampu menjalankan budi daya secara mandiri.
Bapak sementara itu, Ketua RW 27 Siahan Hulu Wis Hardianto yang juga sebagai Ketua Kampung Tangguh 27 mengapresiasi Elnusa Petrofin atas bantuan yang diberikan.
“Bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga Kampung Tangguh 27 karena memang sampah menjadi salah satu permasalahan selama ini,” katanya.
Baca juga: Elnusa Petrofin Salurkan 4.800 Paket Hewan Kurban untuk Penerima Manfaat di Seluruh Indonesia
Selain itu, kata dia, program CSR tersebut menjadi kolaborasi antara Elnusa Petrofin dan Pertamina Patra Niaga.
“Jadi kami bisa menjalankan langsung karena masih berkesinambungan,” ujar Wis.
Dari sisi ekonomi, Budi Daya Maggot BSF diproyeksi mampu menghasilkan profit untuk kelompok masyarakat hingga Rp 5.000.000 per bulan.
Pangsa pasar maggot juga telah tersedia karena akan dijual langsung ke pengepul.
Maggot memiliki kandungan protein tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai pakan ayam, ikan, maupun bahan konsumsi hewani lainnya.
Program CSR tersebut pun mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 8 tentang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak bagi semua.
Baca juga: Tahun Ini, Elnusa Target Raih Pendapatan Rp 3,15 Triliun dari Jasa Hulu Migas
Program itu juga sesuai SDGs Poin 11 tentang membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.
Dengan adanya kegiatan CSR Budi Daya Maggot BSF tersebut, Elnusa Petrofin berharap dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya baik dari segi lingkungan maupun ekonomi.
Program tersebut juga menjadi bagian dalam pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dengan menghadirkan kelompok binaan perusahaan yang strategis.